Penyakit Sawit di Bengkulu Utara Diinvestigasi Oleh Ini

Tampak tim BBPPTP Medan saat melakukan investigasi secara langsung terhadap penyakit yang menyerang tanaman kelapa sawit milik masyarakat di Kabupaten BU, Jumat 23 Februari 2024.-APRIZAL/BE -

harianbengkuluekspress.bacakoran.co - Tim dari Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan Direktorat Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) didampingi oleh pihak DTPHP Provinsi Bengkulu dan Dinas Perkebunan Kabupaten Bengkulu Utara (BU), Jumat pagi 23 Februari 2024 meninjau lahan perkebunan sawit milik petani yang berada di Desa Gunung Selan Kecamatan Arga Makmur Kabupaten BU. Peninjauan ini dilakukan setelah adanya laporan bahwa banyak tanaman kelapa sawit milik masyarakat yang ikut dalam program sawit rakyat (PSR) dari pemerintah terserang penyakit dengan kondisi kerusakan pada pelepah sawit yang membuat daun dan pelepah mengering.

Kepala Dinas Perkebunan BU, Desman Siboro SH mengatakan, bahwa kedatangan Tim BBPPTP Medan ini untuk melakukan investigasi secara langsung terhadap penyakit tanaman sawit milik masyarakat tersebut.

"Ya, turunnya tim investigasi ini setelah kami bersurat ke Dirjenbun beberapa waktu lalu, agar penyakit tanaman sawit milik masyarakat ini dapat segera diketahui," ujarnya.

Desman pun berharap, dengan telah dilakukan investigasi ini, pihak BBPPTP Medang dapat melakukan penelitian lebih lanjut terhadap penyakit yang menyerang tanaman sawit milik masyarakat tersebut. Sehingga penyakit ini dapat diketahui dan dapat segera dilakukan penanggulangan untuk pengobatan.

"Kita harap penyakit ini dapat segera diketahui secepatnya," harapannya.

Sementara itu, dari Tim BBPPTP Medan yang dikomandoi oleh POPT Madya BBPPTP Medan Dona mengungkapkan, bahwa dari hasil investigasi awal ini, pihaknya menduga penyakit yang menyerang tanaman sawit milik masyarakat tersebut disebabkan oleh dua faktor yang pertama disebabkan oleh adanya serangan dari Alga Cephaleuros vircens disebabkan karena curah hujan yang tergolong tinggi yang menyebabkan perkembangan penyakit karat daun dan yang kedua dikarenakan kekurangan unsur hara. Namun untuk kepastiannya pihaknya akan melakukan penelitian lebih lanjut dari sampel yang telah diambil mulai dari tanah, dan daun atau pelepah sawit.

"Belum dapat kita pastikan penyebabnya apa. Kalau tidak disebabkan Alga tentu disebabkan kekurangan unsur hara. Yang jelas sampel sudah kita ambil untuk mengetahui secara pastinya," ungkapnya.

Bila sudah diketahui secara pasti, lanjut Dona, nanti pihaknya akan mengeluarkan rekomendasi pengendalian dan pencegahan penyakit ke instansi terkuat. Sehingga penyakit yang menyerang tanaman sawit milik masyarakat segera dapat teratasi.

"Nanti bila hasilnya telah keluar, baru kita keluarkan rekomendasi kepada pihak terkait agar dapat ditangani segera. Kita hanya sekedar memberikan rekomendasi," tukasnya.

BACA JUGA:5 Sapi di Seluma Terjangkit Virus Ini

BACA JUGA:26 KK Korban Banjir di Kaur Terima Bantuan dari Ini

Disisi lain, Ketua Kelompok Tani Desa Gunung Selan, Asri mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak Disbun Kabupaten BU yang telah mendengarkan keluhan petani sawit. Dengan kedatang dari tim BBPPTP Medan ini membuat pihaknya sedikit lega, karena penyakit yang menyerang tanaman sawit milik masyarakat dapat diketahui secara pasti. Sehingga nanti masyarakat dapat segera mengatasi penyakit yang menyerang tanaman sawit milik mereka. Menurutnya, masyarakat sudah berupaya memberikan pengobatan pada tanaman sawit mereka, akan tetapi tidak membuahkan hasil.

"Mewakili petani lainnya saya mengucapkan terima kasih terkhususnya pihak Disbun BU yang telah mendengarkan keluhan kami. Ini membuat angin segar kepada kami, karena tanaman sawit kami yang terserang penyakit yang tidak diketahui jenis apa dapat segera diketahui. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih," pungkasnya.(afrizal)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan