DAK Tematik di Mukomuko Segini
. Plt Kadis Pertanian Mukomuko, Pitriyani--
harianbengkuluekspress.id - Dinas pertanian Kabupaten Mukomuko di tahun 2024 ini mendapatkan kucuran dana alokasi khusus (DAK) tematik dari pemerintah pusat dan nilainya mencapai sekitar Rp 19 miliar.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Pitriyani dikonfirmasi BE, Rabu 28 Februari 2024 mengatakan, adapun kegiatan yang akan dikerjakan diantaranya pembangunan rehap rumah potong hewan (RPH), pembangunan rumah produksi pakan hewan, termasuk pembangunan bangsal dan lainnya.
“Serapan DAK ada batas waktu hingga pertengahan bulan Juni dan saat ini kami tengah menyusun persiapan,” katanya.
Ia menjelaskan, untuk rumah produksi pakai ternak yang didanai dari DAK tematik dan terdata ada sebanyak 9 kelompok peternakan yang akan mendapatkan. Jadi di rumah produksi pakan ternak nanti akan disiapkan peralatannya. Mulai dari mesin pencacah pelepah sawit untuk pakan ternak dan lainnya. Termasuk juga rehabilitasi bangunan RPH di Desa Pasar Sebelah, dan pembangunan bangsal di Kecamatan Teramang Jaya dan Selagan Raya. Khusus untuk pembangunan bangsal, kata Pitri, pasca panen di dua kecamatan disediakan anggaran sekitar Rp 5,8 miliar. Pembangunan bangsal pasca panen panen di dua kecamatan juga akan dilengkapi peralatan pengolahan komoditas hortikultura guna pengendalian inflasi di Kabupaten Mukomuko.
“Anggaran sebesar Rp 5,8 miliar untuk pembangunan bangsal pasca panen untuk kelompok tani Tunas Muda Kecamatan Selaga Raya sebesar Rp 3,9 miliar dan kelompok tani Sekar Tanjung Kecamatan Teramang Jaya Rp1,9 miliar,” bebernya.
BACA JUGA:Program Replanting Sawit di BS Diusut Kejari, Ini Masalahnya
BACA JUGA:Gedung Balai Nikah KUA Luas segera Dibangun, Tahun Ini
Menurutnya, bangsal pasca panen yang nantinya akan dibangun di Kecamatan Selagan Raya dan direncanakan untuk tanaman bawang serta cabai. Kemudianbangsal tersebut bukan sekedar untuk penyimpanan hasil panen saja. Namun di dalamnya juga dilengkapi alat pascapanen dan pengolahan, packing, pengerasan dan lainnya. Dengan perlengkapan peralatan pasca panen di dalam bangsal, maka penyimpanan bawang di daerah itu bisa bertahan selama delapan bulan lebih. Bahkan kondisi bawang itu tetap seperti kondisi awal panen, sedangkan untuk bangunan bangsal pasca panen yang dibangun di Kecamatan Teramang Jaya. Khusus untuk cabai dan bahkan fungsi bangsal yang akan dibangun itu nantinya juga dilengkapi alat pengolahan untuk menjadi bubuk cabai kering, dan bubuk cabai kasar. Sehingga pada saat petani panen raya, harga cabai murah, jadi komoditas itu bisa diolah oleh kelompok tani menjadi bubuk cabai kering. Jika ini nanti sudah berjalan, tentu petani cabai tidak akan khawatir dengan harga cabai murah atau lainnya. Karena hasil panen cabai mereka bisa dibuat bubuk dan cabai kering dengan menggunakan peralatan yang ada di dalam bangsal tersebut. Sedangkan terkait dengan luas lahan tanaman cabai di wilayah Kecamatan Teramang Jaya. Ada lahan tanaman cabai di wilayah itu, meskipun tidak satu hamparan.
"Tetapi ada di beberapa titik yang jumlahnya cukup luas dan ia pun memastikan hasil panen cabai petani dari luar kecamatan dalam wilayah ini bisa seluruhnya tertampung di bangsal," tutupnya.(budi)