Produksi Kopi Capai 50,37 Ton, Segini Luas Lahannya
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, M.Rizon.--
"Penggunaan herbisida atau racun rumput dapat meninggalkan residu pada kopi. Ini dapat menyebabkan kopi asal Bengkulu ditolak di pasaran lokal maupun luar negeri," ujarnya.
BACA JUGA:Gaji Kades dan Perangkat Desa di Benteng Disalurkan Setiap Bulan, Ini Alasannya
Oleh karena itu, Rizon mendorong para petani kopi di Bengkulu untuk terus beralih ke penggunaan pupuk organik. Hal ini untuk meningkatkan produksi, kualitas, dan daya saing kopi Bengkulu di pasar global.
"Dengan kopi yang berkualitas dan ramah lingkungan, petani kopi Bengkulu dapat bersaing di pasar global dan meningkatkan pendapatan petani," tutup Rizon. (Eko Putra Membara)