Tingkatkan Partisipasi Perempuan di Empat Bidang Ini

IST/BE Kepala DP3KBP3A BS, Fery Kusnadi SE bersama DP3KBP3A Provinsi Bengkulu dan Waka Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Sefty Yulisnah SSos MAP foto bersama, Rabu (1/11)--

MANNA, BE – Keberadaan kaum perempuan dapat dirasakan perannya di segala hal saat ini seiring berjalannya waktu dan perkembangan jalan. Meskipun begitu perempuan juga dituntun untuk dapat terus memahami kodratnya di setiap kontribusi yang diberikan. 

Bahkan, Dinas  Pemberdayaan Perempuan Perlindungan  Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Bengkulu yang hadir di Bengkulu Selatan (BS) mengajak kaum perempuan untuk ikut berkontribusi di empat bidang, yaitu itu bidang politik, hukum, sosial dan ekonomi. Kepala DP3AP2KB Provinsi Bengkulu Drs Eri Yulian Hidayat MPd melalui Kepala Bidang (Kabid) Data dan Pengurus Utamaan Gender PUG, Hastuty Mahdalena MSi menerangkan bahwa saat ini zamannya emansipasi yaitu pembebasan dari perbudakan yang berkaitan dengan persamaan hak dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat yang ada.

"Saat ini perempuan boleh saja memilih langkah hidupnya, karena tidak ada lagi perbedaan baik perempuan maupun laki-laki. Saat ini pun sudah banyak yang membuktikan bahwa keberadaan mereka (perempuan, red) baik itu melalui kecerdasan ataupun perannya,” ujar Hastuty di aula salah satu hotel di BS, Rabu (1/11).

Lebih lanjut, Hastuty memaparkan kontribusi perempuan dalam pembangunan baik itu bidang politik, hukum, sosial maupun ekonomi sudah dapat dirasakan. Sehingga, kemampuan perempuan sudah terbukti dapat melakukannya. Ditambah lagi, saat ini partisipasi perempuan dibidang politik sudah mendapatkan perhatian khusus oleh negara dengan terbitnya Undang - undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu.  Sehingga, perempuan mempunyai keterwakilannya sebanyak 30 persen dalam menentukan jumlah Legislatif baik itu DPRD kabupaten,  provinsi dan pusat pada Pemilu.

“Artinya peraturan tersebut membuka selebar-lebarnya peluang bagi perempuan untuk berkiprah di parlemen juga cukup besar. Belum lagi Negara saat ini memalui Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bekerja sama dengan berbagai lembaga lainnya telah banyak melakukan upaya - upaya strategis untuk menanggulangi persoalan yang dihadapi perempuan dan anak dengan program Three End,” paparnya. 

Husty menjelaskan ada tiga poin yang harus dihilangkan pertama segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak,  akhiri perdagangan manusia  dan yang ketiga akhiri kesenjangan ekonomi. Sehingga peran perempuan sangat diharapkan dalam semua bidang sesuai dengan peraturan yang ada. 

“Semoga kedepannya partisipasi perempuan baik dibidang politik, hukum, sosial dan ekonomi semakin meningkat," harap Hastuty.

Pada kesempatan yang sama, Waka Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Sefty Yulisnah SSos MAP mengatakan bahwa keterwakilan perempuan sudah ada saat ini. Sehingga, semua persoalan terkait perempuan dan anak akan bisa diatasi dari keterwakilan perempuan itu sendiri. Ia mencontohkan dirinya di DPRD provinsi yang mampu menganggarkan ketersediaan dana untuk program peningkatan kapasitas perempuan dan anak.

"saya berharap ciptakan keterwakilan dalam satu Provinsi di setiap kabupatennya dalam bidang politik, hukum, sosial dan ekonomi. Untuk meningkatkan partisipasi tersebut kita harus belajar baik itu mau mengejar dunia maupun akherat. Semuanya itu tergantung dengan ilmu yang kita miliki," ungkap Septy.

Di tempat yang sama Kepala DP3KBP3A BS, Fery Kusnadi SE menyampaikan partisipasi perempuan ini memang perlu ditingkatkan. Sebab, melihat contoh Legislatif BS yang sejak tahun 2014 sampai 2023 sekarang tidak ada satu pun keterwakilan DPRD dari kaum perempuan. Sehingga diharapkan untuk tahun selanjutnya ada keterwakilan perempuan mengingat keterwakilan perempuan sangat dibutuhkan.

"Untuk itu ciptakanlah keterwakilan perempuan. Baik dibidang politik, hukum, sosial ataupun ekonomi. Jangan sampai kebiasaan yang selama ini menimbulkan tidak adanya keterwakilan perempuan itu terjadi terus menerus. Intinya kita perlu perubahan, untuk hilangkan semua pikiran mengesampingkan perempuan dimulai dari keluarga," sampai Fery.

Fery juga mengajak untuk isu gender bidang sosial yang terjadi harus dapat dihilangkan seperti jumlah perempuan yang menyandang aksara dua kali lipat lebih besar dibanding laki – laki. Sehingga semakin tingginya tingkat pendidikan, maka semakin kecil partisipasi perempuan dibanding laki – laki nantinya.

"Isu tersebut harus kita hilangkan, yaang mampu merubah itu ya kita sendiri. Dengan meningkatkan partisipasi perempuan. Apalagi ditahun 2045 nanti kita akan mendapatkan bonus demografi yang mana mulai saat ini harus kita persiapkan untuk menghadapi zaman tersebut," pungkasnya. (**)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan