Harga BBM Non Subsidi di Bengkulu Turun Tipis, Ini Rinciannya

IST/BE - Salah satu SPBU di Kota Bengkulu melayani pengisian BBM. --

BENGKULU, BE - PT Pertamina Patra Niaga resmi menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi di Provinsi Bengkulu. 

Adapun jenis Pertamax dari Rp 14.600 per liter turun menjadi Rp 14.300 per liter dan Pertamax Turbo dari Rp 17.300 per liter menjadi Rp 16.100 per liter. 

Penyesuaian harga BBM tersebut dilakukan sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2023 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis BBM Umum Jenis BBM dan Minyak Solar.

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, penurunan harga BBM non subsidi jenis Pertamax dan Pertamax Turbo sudah sesuai dengan harga minyak mentah dunia berdasarkan publikasi Means of Platts Singapore (MOPS) dan Kurs. 

Dimana saat ini harga minyak mentah dunia mencapai US$ 81,48 per barel atau melemah dibandingkan sebelumnya yang berada di posisi US$ 85,38 per barel.

"Jadi, karena harga minyak dunia turun sehingga harga BBM non subsidi jenis Pertamax dan Pertamax Turbo ikut turun," kata Irto, Rabu (1/11).

Tidak hanya harga BBM non subsidi jenis Pertamax dan Pertamax Turbo yang turun tipis, harga BBM non subsidi jenis Dexlite dan Pertamina Dex juga mengelami penurunan. Adapun harga Dexlite di Bengkulu saat ini Rp 17.650 per liter dan Pertamina Dex Rp 18.450 per liter.

"Untuk harga Dexlite di Bengkulu turun Rp 250 per liter dan Pertamina Dex turun Rp 250 per liter," ujar Irto.

Menurunnya harga Dexlite dan Pertamina Dex disebabkan pemerintah saat ini telah mengurangi impor gas oil. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk terus memaksimalkan pemanfaatan minyak kelapa sawit sebagai campuran solar.

"Harga Dexlite dan Pertamina Dex turun karena kita telah mengimplementasikan B35 di seluruh Indonesia, harapannya kedepan bisa berlanjut ke B40 hingga B100," tuturnya.

Menurut Irto, Pertamina dan Pemerintah nantinya akan terus melakukan evaluasi harga BBM. Bahkan evaluasi harga tersebut akan dilakukan setiap pekan.

"Jadi, agar harga BBM non subsidi lebih fair, saat harga minyak mentah naik, harganya akan naik dan saat harga minyak turun maka harganya akan ikut turun," ujarnya.

Di sisi lain, untuk harga BBM subsidi sampai saat ini belum ada kenaikan harga. Dimana Pertalite masih tetap Rp 10 ribu per liter dan biosolar tetap Rp 6.800 per liter.

"Harga BBM subsidi tidak ada kenaikan, tapi jika harga minyak mentah dunia kembali naik kemungkinan pemerintah akan melakukan penyesuaian juga," tutupnya.(999)

Tag
Share