Harga Pangan Masih Tinggi, kepala Bulog Bengkulu Beri Tanggapan Ini

RIO/BE Harga sejumlah bahan pangan di Pasar Tradisional di Kota Bengkulu masih bertahan tinggi pasca lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah, seperti harga ayam potong yang yang tembus Rp 45 Ribu per kilogram.--

Harianbengkuluekspress.id - Memasuki H+5 hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah suasana pasar tradisional kembali ramai, umumnya masyarakat ingin kembali memenuhi kebutuhan pokok pasca lebaran. Beberapa jenis bahan pokok ada yang mengalami kenaikan namun ada juga yang turun. Hanya saja, secara umum harga ini masih terbilang tinggi. 

Disampaikan Erni, salah seorang pedagang cabai merah mengatakan kepada BE, Minggu, 14 April 2024, sebelum lebaran harga cabai perkilogram Rp 80 ribu. Saat ini turun menjadi Rp 60 ribu per kilogram. 

"Sebelum ramadan saja memang sudah tidak stabil, kalau saat ini saya jual Rp 60 ribu perkilogram," ujar Erni, Minggu 14 April 2024. 

Terkait fluktuasi harga tersebut dirinya hanya menyesuaikan saja, meski pembeli masih banyak mengeluh. Sebab, harga normal cabai biasanya Rp 30-40 ribu. Sedangkan, cabai rawit merah dari Rp 100 ribu turun menjadi Rp 80 ribu per kilogram. Kemudian, kenaikan harga terjadi pada bawang merah dari Rp 35 ribu naik ke Rp 60 ribu. Sedangkan, tomat merah juga naik menjadi Rp 20 ribu per kilogram.

"Untuk cabai dan tomat ini distributornya dari Padang dan Jawa, informasinya saat ini sedang banjir, jadi harga juga ikut menyesuaikan dengan ketersediaan stok," ungkapnya. 

BACA JUGA:Selasa, Masuk Kerja, Asisten Pemerintah Kota Bengkulu Berikan Warning Ini ke ASN

BACA JUGA:Pastikan Pengamanan Lebaran Lancar, Penjabat Wali Kota Bengkulu Datangi Objek Wisata

Sementara itu, untuk harga ayam potong mengalami kenaikan harga, sebelum lebaran harga perkilogram Rp 38-40 ribu. Dan saat ini rata-rata naik menjadi Rp 45 ribu per kilogram. Sedangkan, telur ayam dari Rp 60 ribu turun Rp 58 ribu per karpet. 

Sadikin salah seorang penjual ayam potong mengatakan dirinya memang sudah memperkirakan akan terjadi kenaikan pasca lebaran. Sebab, hal ini biasa terjadi setiap tahun, apalagi selama lebaran banyak aktifitas yang diliburkan, sehingga berdampak pada harga. 

" Harganya memang naik turun sesuai kondisi, cuma yang namanya kebutuhan pasti dibeli oleh masyarakat, tetapi kita tetap berharap agar harga bisa kembali turun," sambung Sadikin. 

Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Pedagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagrin) kota, Erika Arisanti mengatakan dikarenakan saat ini masih cuti lebaran maka pemantauan belum bisa dilakukan. Namun, untuk laporan masyarakat memang sudah diterima, dan akan ditindaklanjuti pasca cuti lebaran. 

"Tim belum turun ke lapangan karena masih cuti bersama Idul Fitri. Nanti kita akan berkoordinasi dengan stakeholder melakukan peninjauan harga sembako pasca lebaran," ujar Erika. 

BACA JUGA:Anda Kesepian, Ini Tips untuk Menghindarinya

Menurutnya, kenaikan sembako pasca lebaran pasti terjadi, namun pemerintah Kota Bengkulu akan tetap berupaya agar lonjakan harga ini tidak berlangsung lama dan kembali stabil. 

Tag
Share