Harga Pangan Masih Tinggi, kepala Bulog Bengkulu Beri Tanggapan Ini

RIO/BE Harga sejumlah bahan pangan di Pasar Tradisional di Kota Bengkulu masih bertahan tinggi pasca lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah, seperti harga ayam potong yang yang tembus Rp 45 Ribu per kilogram.--

 

//Bulog Klaim Harga Pangan Stabil

Perum Bulog Provinsi Bengkulu memastikan stok dan harga pangan di daerah pasca hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah dalam kondisi stabil. Bahkan Bulog belum menemukan adanya kenaikan harga komoditas pokok di Bengkulu. Kepala Perum Bulog Bengkulu, Dody Syahrial mengatakan, ketersediaan pangan di daerah masih terpantau stabil sehingga masyarakat di daerah tidak perlu khawatir terhadap ketersediaan dan harga pangan.

"Pasokan pangan di kita saat ini aman, harganya juga stabil," kata Dody, Minggu 14 April 2024, kepada BE.

Ia mengaku, saat ini, Bulog memiliki pasokan pangan seperti beras, gula pasir, minyak goreng dan daging kerbau. Pasokan tersebut diperkirakan cukup hingga beberapa bulan kedepan.

"Kami pastikan pasokannya mencukupi kebutuhan masyarakat di daerah," ujarnya.

Ia mengatakan, permintaan pangan yang cukup tinggi dari masyarakat di daerah saat ini yaitu daging kerbau beku. Disebutkan Dody permintaan daging kerbau pasca Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah melonjak cukup tinggi.

"Permintaannya tinggi untuk daging kerbau beku, itu karena banyak masyarakat mengkonsumsi daging ini di Bengkulu," katanya.

BACA JUGA:Lebaran Idul Fitri, Ini Minuman yang Bisa Hancurkan Lemak

Ia mengaku, meskipun permintaanya tinggi, harga daging kerbau beku tetap stabil di kisaran Rp 80 ribu per kilogram. Hal inilah yang mendorong masyarakat banyak memilih untuk membeli daging kerbau beku ketimbang membeli daging sapi di Pasar Tradisional.

"Jadi harga daging kerbau beku ini tetap Rp 80 ribu per kilogram walaupun permintaannya tinggi," tuturnya.

Disisi lain, terkait kenaikan harga komoditas daging ayam di daerah, Ia mengaku, Bulog tidak mendapatkan tugas dari pemerintah untuk menyediakan pasokan daging ayam ras. Sehingga pihaknya tidak bisa berbuat banyak atas naiknya harga daging ayam ras dari Rp 30 ribu per kilogram menjadi Rp 45 ribu per kilogram.

"Untuk daging ayam kita belum ditugaskan, tapi kalau itu diberi tugas oleh pemerintah pusat maka kita akan adakan pasokannya," tutupnya. (Rewa/Medi

 

Tag
Share