Petani Keluhkan Harga Pupuk Mahal, Segini Harganya

Petani di Kabupaten Benteng saat memupuk tanaman kelapa sawit dengan pupuk organik dari abu tandan kosong kelapa sawit.-IST/BE -

harianbengkuluekspress.id  - Petani sawit di Kabupaten Bengkulu Tengah merasa ditinggalkan oleh pemerintah. Bahkan mereka mengeluhkan harga pupuk kimia mahal mencapai Rp 12 ribu per kilogram dan pemerintah tidak pernah hadir.

Salah seorang petani di Desa Batu Raja Kecamatan Pondok Kubang Kabupaten Bengkulu Tengah, Roni Safaringga mengungkapkan, kekesalannya. Sebab pemerintah daerah hanya peduli dengan produktivitas tanaman kelapa sawit. Sementara kebutuhan pupuk kimia untuk tanaman kelapa sawit petani tidak pernah dipenuhi.

"Harga pupuk di kios resmi terlalu mahal, petani mana sanggup beli. Pemerintah tidak peduli itu, mereka hanya peduli dengan produktivitas tanaman kelapa sawit," kata Roni, Senin 15 April 2024.

Ia merasa, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Tengah tidak memperhatikan kebutuhan pupuk untuk tanaman sawit mereka. Bahkan kebanyakan dari mereka merasa ditinggalkan, akan tetapi dipaksa untuk meningkatkan hasil panen dan kesejahteraan.

"Pemerintah cuma kepentingan pribadi dan tidak ada peduli sama petani sawit miskin," ujar Roni.

Ia mengaku, beberapa petani sawit di Bengkulu khususnya di Kabupaten Bengkulu Tengah terpaksa mencari alternatif lain untuk mendapatkan pupuk dengan harga yang lebih terjangkau. Namun hal ini tidak selalu membuahkan hasil yang memuaskan. 

"Kami mencoba mencari alternatif lain, tapi tidak mudah. Yang murah dan berkualitas sulit untuk didapatkan," tambah Roni.

BACA JUGA:Ayo Waspadai Penyakit Tak Menular Usai Lebaran, Begini Caranya

BACA JUGA:Mualaf, Disiapkan Seperangkat Alat Salat, Lembaga Ini yang Berikan Bantuan

Meskipun demikian, para petani tetap berharap, bahwa pemerintah akan mendengar keluhan mereka dan mengambil langkah-langkah konkret untuk membantu meningkatkan kesejahteraan mereka. Mereka berharap agar kebijakan terkait harga pupuk dapat direvisi, sehingga lebih memperhatikan kebutuhan dan kemampuan petani.

"Kami minta kebijakan terkait harga pupuk dapat direvisi, sehingga lebih memperhatikan kebutuhan dan kemampuan petani sawit," pungkasnya.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Tengah, Endang Sumantri SH mengaku, pihaknya telah berupaya dalam memperhatikan kebutuhan petani sawit di daerah ini. Meski begitu, tidak semua kebutuhan bisa dipenuhi terutama terkait harga pupuk yang belum terjangkau hingga saat ini.

"Pupuk mahal itu bukan kebijakan kami, karena itu ditentukan oleh pasar, makanya kami anjurkan petani membeli pupuk atau membuat pupuk organik yang harganya masih cukup terjangkau," pungkasnya.(rewa)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan