Dokumen Kajian Resiko Bencana Masih Disusun, Ini Tujuannya

Kalak BPBD Mukomuko, Ruri Irwandi--

harianbengkuluekspress.id  - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko  masih melakukan penyusunan dokumen kajian resiko bencana alam yang sewaktu-waktu bisa terjadi di daerah tersebut.

“Penyusunan kajian resiko bencana ini bertujuan memperbaharui peta risiko bencana, mempersiapkan rencana tanggap darurat, menganalisis dampak bencana yang timbul dan memperkirakan jumlah kerugian. Dokumen ini penting dan wajib dimiliki pemerintah daerah,” ujar Kepala Pelaksana  BPBD Kabupaten Mukomuko, Ruri Irwandi ST MT. 

Disampaikannya, selama ini dokumen putih tersebut belum dimiliki daerah tersebut. Sehingga di tahun 2024 ini, daerah Kabupaten Mukomuko harus sudah memiliki dokumen tersebut. Ia juga menjelaskan, untuk Kabupaten Mukomuko merupakan salah satu daerah teridentifikasi sangat rawan bencana. Bahkan tingkat frekuensi lebih sering terjadi. Seperti gempa bumi, banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem, abrasi dan bencana alam lainnya. Bahkan terbaru terjadi bencana kekeringan akibat kemarau panjang.

“Dokumen kajian resiko Kabupaten Mukomuko tahun 2024 merupakan dokumen yang wajib kita miliki. Menginggat daerah kita merupakan salah satu daerah rawan bencana,” katanya. 

BACA JUGA:Tambah Libur, ASN Disanksi, Bupati dan Wabup Lakukan Ini

BACA JUGA:Virus Jembrana Masih Menyerang, Segini Jumlahnya

Ruri Irwandi menerangkan, dokumen kajian resiko bencana tersebut salah satunya merangkum, menyusun program-program mitigasi dan antisipasi potensi. Kemudian kejadian yang disebabkan bencana. Pihaknya berharap, peta maupun kajian bencana ini lebih di detailkan hingga ke tingkat kecamatan dan desa/kelurahan. Sehingga pihak kecamatan dan desa maupun kelurahan bisa secepatnya untuk mengantisipasi serta mencegahnya.

”Peta potensi bencana di setiap kecamatan dan desa juga menjadi salah satu referensi pemerintah daerah ketika mengambil keputusan untuk membangun. Baik infrastruktur dan bangunan yang diharapkan masyarakat. Dengan demikian pula bisa diantisipasi sejak awal,” lanjutnya.(budi)

 

 

 

 

Tag
Share