Belanja Kesehatan Disorot, Inspektorat Mukomuko Mulai Audit Besar-besaran
Inspektur Inspektorat Daerah Mukomuko, Winarto, S.Pd, M.Pd.-Endi/Bengkuluekspress-
Harianbengkuluekspress.id — Inspektorat Daerah Kabupaten Mukomuko mulai memfokuskan pengawasan pada sektor layanan dasar.
Setelah merampungkan audit penggunaan APBDes Tahun Anggaran 2025, kini giliran 17 puskesmas dan satu Rumah Sakit Pratama yang tengah dikuliti pengelolaan anggarannya.
Langkah ini bukan hanya untuk memastikan kepatuhan administrasi, tetapi juga diarahkan sebagai instrumen perbaikan layanan kesehatan dan penguatan tata kelola keuangan publik di tingkat fasilitas layanan.
Inspektur Inspektorat Daerah Mukomuko, Winarto, menjelaskan bahwa audit menyasar penggunaan anggaran sejak Januari hingga November 2025, mulai dari belanja operasional, pengadaan barang, hingga pemanfaatan anggaran penunjang layanan masyarakat.
BACA JUGA:2 Hari Buron, Sopir Tabrak Lari di Seluma Dibekuk Sat Lantas
BACA JUGA:Membanggakan, Bank Bengkulu Kembali Raih 2 Penghargaan Bergengsi di BI Award 2025
“Kami ingin memastikan anggaran yang digelontorkan ke puskesmas dan RS Pratama benar-benar dikelola secara tertib, transparan, dan pada akhirnya berdampak pada peningkatan layanan kesehatan bagi masyarakat,” ujar Winarto.
Menurutnya, audit bukan sekadar rutinitas tahunan, tetapi bagian dari sistem kontrol yang wajib dijalankan agar setiap rupiah uang negara dapat dipertanggungjawabkan dan kembali ke masyarakat dalam bentuk pelayanan yang layak.
“Ini bukan hanya soal kepatuhan administrasi. Audit juga menjadi sarana evaluasi, agar ke depan pengelolaan anggaran bisa lebih efisien, tepat sasaran, dan meminimalkan potensi penyimpangan,” tambahnya.
Sebelum menyasar fasilitas kesehatan, Inspektorat telah menyelesaikan audit terhadap penggunaan Dana Desa/APBDes 2025 di seluruh desa, serta anggaran pada satuan pendidikan (sekolah) di Kabupaten Mukomuko.
Proses di sektor pendidikan saat ini memasuki tahap finalisasi laporan hasil pemeriksaan.
Dengan pola audit berjenjang seperti ini, Inspektorat ingin menegaskan bahwa seluruh sektor strategis—desa, pendidikan, dan kesehatan—mendapat perhatian yang sama dalam hal tata kelola keuangan.
“Kami sudah merampungkan pemeriksaan di desa dan sekolah. Untuk puskesmas dan RS Pratama, jika jadwal tidak berubah, tim auditor akan turun penuh dalam pekan ini,” jelas Winarto.
Winarto menekankan, audit yang dilakukan Inspektorat bukan dimaksudkan untuk menakut-nakuti, tetapi mendorong terciptanya budaya tertib anggaran di setiap unit layanan publik.