Warga Hanyut Belum Ditemukan, Sumbar Turunkan Alat Ini
Alat berat diturunkan untuk membersihkan sampah di sungai lokasi hanyutnya dua orang warga Kabupaten Mukomuko yang belum ditemukan.- IST/BE-
harianbengkuluekspress.id – Memasuki hari keempat hilangnya dua warga Kabupaten Mukomuko, Toni Hidayat dan Dani. Keduanya hingga hari ini (Kemarin,red) masih dilakukan pencarian di aliran Sungai Lunang Silaut Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat. Selain dilakukan pencarian oleh tim dari TNI-Polri, Basarnas, pemerintah daerah setempat dan warga di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) Provinsi Sumatera Barat. Kemudian ikut juga pencarian oleh tim BPBD Kabupaten Mukomuko dan warga Mukomuko. Pihak Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) juga telah menurunkan satu unit alat berat jenis excavator.
“Pihak Sumbar menurunkan alat berat yang informasinya milik PT Inkasi. Mereka membantu membersihkan kayu-kayu dalam sungai Silaut yang menghalang,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Ruri Irwandi melalui Kepala Bidang Kedaruratan, Ahmad Hidayat Syah dikonfimasi BE via handphone, Minggu 12 Mei 2024.
BACA JUGA:Seleksi PPK Tahap Wawancara, Ini Jadwal Tahapan Selanjutnya\
BACA JUGA:Wabup: Atlet Popda Jaga Kesehatan dan Tetap Kompak, Ini Tujuannya
Menurutnya, hingga sore ini (kemarin,red), pencarian dua orang hilang di sungai memasuki hari keempat. Pihak-pihak terkait bersama masyarakat dan tim BPBD Mukomuko masih terus berupaya melakukan pencarian. Terkait dengan berapa lama pencarian orang hilang di sungai, ia menyampaikan, kalau sesuai SOP Basarnas selama tujuh hari jika belum ada tanda-tanda mereka istirahat terlebih dahulu. Selanjutnya mereka menunggu informasi dari masyarakat. Jika ada informasi tanda-tanda dari masyarakat mereka operasi lagi. Dua korban hilang di sungai tersebut untuk memanen buah sawit di lahan perkebunannya yang berada di wilayah Sumbar. Mereka melansir sawit menggunakan perahu untuk menyeberangi sungai. Kedua warga itu hilang dikabarkan setelah perahu berisi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang ditumpanginya karam di aliran sungai tersebut, pada Kamis 9 Mei 2024 siang.(budi)