Ratusan Rumah Terancam Abrasi, Tiap Tahun Laju Abrasi Sampai Segini
IST/BE Kondisi abrasi di kawasan Desa Pekik Nyaring Kabupaten Bengkulu Tengah.--
Harianbengkuluekspress.id - Ancaman abrasi di pesisir pantai Bengkulu semakin mengkhawatirkan. Kanopi Hijau Indonesia mencatat ada sebanyak 184 desa terancam abrasi.
Manajer Sekolah Energi Bersih Kanopi Hijau Indonesia Hosani mengatakan, ratusan desa tersebut semuanya berada di pesisir pantai Bengkulu.
"Desa-desa ini, yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, terancam secara langsung akibat krisis iklim dan abrasi," terang Hosani, Jumat 28 Juni 2024.
Hosani mengatakan, Kanopi Hijau Indonesia telah lama mengingatkan tentang bahaya abrasi di Bengkulu. Data menunjukkan bahwa laju abrasi di wilayah ini mencapai rata-rata 2 meter per tahun. "Kita bisa menghitung berapa banyak rumah yang akan hancur akibat abrasi ini," tuturnya.
BACA JUGA:Gencar Gelar Patroli Blue Light Malam Hari
BACA JUGA:Polresta Gelar Tanam Pohon Ini dan Penyerahan Beasiswa
Hasil analisis Kanopi Hijau Indonesia di tahun 2022 menunjukkan bahwa Sumatera bagian barat mengalami laju abrasi yang bervariasi antara 0,12 meter hingga 25 meter per tahun. Sayangnya, belum terlihat upaya signifikan dari pemangku kepentingan untuk mengatasi abrasi yang telah memakan korban selama ini.
"Di sisi lain, faktor-faktor penyebab perubahan iklim seperti pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batubara, pertambangan, dan pengrusakan kawasan hutan masih terus terjadi," tambah Hosani.
Merespon situasi ini, Kanopi Hijau Indonesia menggelar Sekolah Energi Bersih, sebuah konsep dan peta jalan mencerdaskan berbasis fakta. Sekolah Energi Bersih bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya abrasi dan mendorong transisi energi bersih di Bengkulu.
Hasil Sekolah Energi Bersih yang diadakan di Desa Pekik Nyaring Kabupaten Bengkulu Tengah, mendapatkan ada sebanyak 6 unit rumah warga hancur akibat abrasi pantai. Terjadi di Blok 1 Dusun 5 Desa Pekik Nyaring dalam tempo 6 tahun terakhir.
BACA JUGA:Maksimalkan PAD Layanan Sampah
Rinciannya, satu unit rumah hancur akibat abrasi pantai terjadi pada tahun 2019. Lalu 2 rumah hancur akibat abrasi terjadi pada tahun 2023, dan 3 rumah hancur akibat abrasi pada 6 Juni tahun 2024. Sementara 15 an rumah lagi sedang menunggu waktu mengalami abrasi.
Selain Pekik Nyaring, beberapa titik di pesisir Bengkulu yang juga mengalami abrasi parah antara lain Pantai Abrasi Mukomuko, Pantai Ketahun, Pantai Lais, Pantai Desa Pondok Kelapa, Pantai Bengkulu Selatan, dan Pantai Kaur.
"Atas dasar situasi ini, Sekolah Energi Bersih yang merupakan konsep dan peta jalan untuk mencerdaskan berbasis fakta," tandasnya. (Eko)