Mendikbud Resmi Hapus Jurusan IPA,IPS dan Bahasa Di jenjang SMA, Begini Penjelasannya

Reporter: Endang |

Editor: Endang S |

Jumat , 19 Jul 2024 - 16:42

Kemendikbudristek resmi menghapus jurusan IPA, IPS dan Bahasa di jenjang SMA-istimewa/bengkuluekspress-

Harianbengkuluekspress.id- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi menghapus tiga jurusan di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA).

Penghapusan jurusan itu meliputi Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam, jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial dan jurusan Bahasa.

Keputusan penghapusan jurusan tersebut sebagai langkah revolusioner menuju pendidikan yang inklusif dan adaptif dalam mendukung Kurikulum merdeka.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbud Ristek Anindito Aditomo menuturkan penghapusasn jurusan di jenjang SMA sudah berlangsung sejak diberlakukannya Kurikulum Merdeka atau pada tahun 2021.

Keputusan itu merupakan bagian dari menghadirkan pendidikan yuang inklusif serta memberi banyak ruang bagi pengembangan karakter dan kompetensi siswa sesuai dengan minat individu.

Dibeberkannya, pada tahun ajaran 2022 sudah ada 50 persen sekolah yang menerapkan hal itu. Sementara untuk 2024 tercatat sudah sekitar 90-an sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka.

"Peniadaan jurusan di SMA dimaksud merupakan bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka yang sudah diterapkan secara bertahap sejak tahun 2021," kata Anindito

Dan ditahun 2024 ini, penerapan Kurikulum Merdeka sudah mencapai 90-95 persen, baik itu dijenjang SD, SMP dan SMA/SMK.

Dijelaskannya, Konsep dari peghapusasn jurusan telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikburistek) No 12 Tahun 2024.

Dalam aturan tersebut diuraikan bahwa struktur mata pelajaran untuk siswa SMA kelas 11 dan 12 sekarang terbagi menjadi dua kelompok utama.

mendikbud resmi hapus jurusan ipa,ips dan bahasa  di  jenjang sma, begini penjelasannya                             harianbengkuluekspress.id- kementerian pendidikan, kebudayaan riset dan teknologi (kemendikbudristek) resmi menghapus tiga jurusan di jenjang sekolah menengah atas (sma). 
penghapusan  jurusan itu meliputi jurusan ilmu pengetahuan alam, jurusan ilmu pengetahuan sosial dan jurusan bahasa. 
keputusan penghapusan jurusan tersebut sebagai langkah revolusioner menuju pendidikan yang inklusif dan adaptif dalam mendukung kurikulum merdeka. 
kepala badan standar, kurikulum, dan asesmen pendidikan kemendikbud ristek anindito aditomo menuturkan penghapusasn jurusan di jenjang sma sudah berlangsung sejak diberlakukannya kurikulum merdeka atau pada tahun 2021. 
keputusan itu merupakan bagian dari menghadirkan pendidikan yuang inklusif serta memberi banyak ruang bagi pengembangan karakter dan kompetensi siswa sesuai dengan minat individu. 
baca juga:digelar serentak, ribuan guru pendidikan agama islam ikuti ppg dalam jabatan, ini pesan menag
baca juga:8.281 sk cpns dosen tahun 2023 dibagi bertahap, kuota cpns 2024 ditambah, kemendikbud begini
dibeberkannya, pada tahun ajaran 2022 sudah ada 50 persen sekolah yang menerapkan hal itu. sementara untuk 2024 tercatat sudah sekitar 90-an sekolah yang menerapkan kurikulum merdeka.
"peniadaan jurusan di sma dimaksud merupakan bagian dari implementasi kurikulum merdeka yang sudah diterapkan secara bertahap sejak tahun 2021," kata anindito
dan ditahun 2024 ini, penerapan kurikulum merdeka sudah mencapai 90-95 persen, baik itu dijenjang sd, smp dan sma/smk. 
dijelaskannya, konsep dari peghapusasn jurusan telah diatur dalam peraturan menteri pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi (permendikburistek) no 12 tahun 2024. 
dalam aturan tersebut  diuraikan bahwa struktur mata pelajaran untuk siswa sma kelas 11 dan 12 sekarang terbagi menjadi dua kelompok utama. 
baca juga: lomba bertutur yang digelar dinas perpustakaan dan kearsipan provinsi bengkulu selesai, ini pemenangnya
baca juga: alhamdulillah, 8 ribuan sk cpns dosen tahun 2023 didistribusikan 
pertama, kelompok mata pelajaran umum yang wajib diikuti oleh semua siswa sma, yang mencakup mata pelajaran inti seperti matematika, bahasa indonesia, dan sebagainya. 
kedua, kelompok mata pelajaran pilihan yang memberikan siswa kebebasan untuk memilih mata pelajaran sesuai dengan minat mereka.
dicontohkanya, seorang murid yang ingin berkuliah di program studi teknik dapat menggunakan jam pelajaran pilihan untuk mata pelajaran matematika tingkat lanjut dan fisika, tanpa harus mengambil mata pelajaran biologi.
"sebaliknya, seorang murid yang ingin berkuliah di kedokteran bisa menggunakan jam pelajaran pilihan untuk mapel biologi dan kimia, tanpa harus mengambil mapel matematika tingkat lanjut," jelas anindito.
ia  berharap melalui kurikulum merdeka itu mampu membuat murid bisa lebih fokus untuk membangun basis pengetahuan yang relevan untuk minat dan rencana studi lanjutnya.
"persiapan yang lebih terfokus dan mendalam ini sulit dilakukan jika murid masih dikelompokkan ke dalam jurusan ipa, ips, dan bahasa,"  tandasnya. (**)