Meteran Listrik PTM Kutau Raib, Segini Jumlah Kerugiannya

Petugas Satpol PP yang berada di PTM Kutau menunjukkan kondisi meteran listrik yang dimaling oknum tak bertanggungjawab.-RENALD/BE -

harianbengkuluekspress.id – Kabar miris datang dari Pasar Tradisional Modern (PTM) Kutau yang di Kecamatan Kota Manna. Pasalnya PTM yang baru saja diresmikan Bupati Bengkulu Selatan (BS), Gusnan Mulyadi SE MM pada Juli lalu menjadi korban dari tangan-tangan usil dan tidak bertanggung jawab. Sebanyak 20 meteran listrik serta satu jet pump besar yang dipasang di PTM Kutau diambil kawanan maling. Hal tersebut membuktikan bahwa kesadaran akan pentingnya menjaga aset daerah yang telah dibangun pemerintah masih sangat minim.  

Pengelola PTM Kutau, Tusani Mardin mengaku, tidak mengetahui pasti kapan kawanan maling mengambil puluhan meteran listrik yang terpasang di depan los pedagang. Bahkan dirinya baru mengetahui setelah mendapatkan laporan dari petugas Satpol PP yang kebetulan berkeliling di area los yang baru.

"Setelah dicek, bukan hanya meteran listrik yang dimaling, tetapi mesin jet pump yang berfungsi menaikkan air dari sumur bor ikutan hilang," ungkapnya kepada BE, Rabu 21 Agustus 2024.

Lebih lanjut Tusani merasa sedih dengan kejadian yang dialami pada Fasilitas PTM Kutau. Ia menambahkan, pemerintah semangat membangun, tapi masih ada saja oknum jahil yang merusak dan mengambil fasilitas penting di PTM Kutau tersebut.

"Kalau melihat dari jejak pelaku pencurian, maka bisa dipastikan bahwa oknum yang mengambil meteran tersebut bukan orang sembarangan. Sebab jika hanya orang biasa yang tidak paham kelistrikan, maka bisa berisiko tinggi," tambahnya.

BACA JUGA:Dandim Cup 2024 Sukses, Arshaka Tampil Jadi Juara, Ini Hadiahnya

BACA JUGA:SK Perpanjangan Masa Jabatan BPD Dibagikan, Segini Jumlahnya

Pasalnya sejak dipasang pihak PLN, semua meteran sudah teraliri listrik. Begitu pun dengan jet pump yang dipasang di atas sumur bor terus dialiri listrik dan hidup secara otomatis.

“Jujur saya sebagai pengelola PTM Kutau berharap ini dapat diusut aparat penegak hukum. Apalagi nanti PTM Kutau masuk dijadikan pasar harian, tentu fasilitas meteran ini harus ada dan aktif. Kalau tanpa listrik, tentu pedagang tidak akan mau,” pintanya.

Tusani juga menerangkan, akan berkomitmen untuk membentuk satgas pemantau PTM Kutau secara swadaya. Langkah tersebut untuk mengantisipasi pencurian dapat berlanjut dan merusak fasilitas yang ada. 

"Sebelum satgas dibentuk, kami akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak Disperindagkop-UM sebagai leading sektor pembinaan pasar. Kalau nanti aksi ini berulang dan tertangkap tangan, sudah pasti kami jebloskan ke penjara,” tegasnya.(renald)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan