Cegah Stunting Melalui B2SA Goes to School, Target Anak-anak Sebagai Penerima Manfaat Utama

REWA/BE Kegiatan sosialisasi B2SA oleh Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu di salah satu SD di Kota Bengkulu.--

Harianbengkuluekspress.id - Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu terus berupaya menekan angka stunting melalui kegiatan sosialisasi makanan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) yang diselenggarakan di Sekolah Dasar (SD) se-Provinsi Bengkulu, melalui kegiatan B2SA Goes to School. Program ini langkah preventif yang penting untuk mencegah stunting sejak dini, dengan menargetkan anak-anak sebagai penerima manfaat utama.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu, Arwan Tantawi menegaskan, sosialisasi B2SA ini bagian dari program yang dicanangkan oleh Badan Pangan Nasional. 

"Kegiatan ini upaya dalam mewujudkan tujuan penganekaragaman pangan yang selaras dengan visi pembangunan sumber daya manusia yang sehat, aktif, dan produktif," ungkap Arwan dalam keterangannya, Kamis 29 Agustus 2024.

Melalui kegiatan B2SA Goes to School, pemerintah berharap dapat meningkatkan pengetahuan anak-anak tentang pentingnya pola makan yang sehat. Tidak hanya itu, diharapkan juga terjadi perubahan dalam pola konsumsi pangan di kalangan masyarakat menuju konsumsi pangan yang lebih beragam dan bergizi.

BACA JUGA:Tes Kesehatan Bapaslon Pilkada Kepahiang di Rumah Sakit Ini

BACA JUGA:ASN Diminta Jaga Netralitas, Ini Pesan Kepala Biro Pemkesra Setda Provinsi Bengkulu

"Ini salah satu cara untuk membangun kesadaran sejak dini mengenai pentingnya konsumsi makanan yang sehat dan bergizi,” tambah Arwan.

Dalam konteks pencegahan stunting, Arwan berharap bahwa program ini dapat menurunkan angka stunting di Provinsi Bengkulu. Ia menekankan, sosialisasi ini sangat penting, terutama di wilayah yang memiliki data prevalensi stunting yang cukup tinggi.

"Program ini menyasar ke sekolah se-kabupaten/kota yang punya data stunting," jelasnya.

Lebih lanjut, Arwan berharap hasil dari sosialisasi ini bisa dilihat melalui evaluasi yang menunjukkan peningkatan pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak, terutama dari konsumsi sayur dan buah. 

"Harapan kita dari hasil evaluasi, anak-anak dapat memenuhi kebutuhan gizinya, terutama dari sayur dan buah," tuturnya.

BACA JUGA:Ingin Sejahtera, 11 ribu Lebih guru Madrasah Ikuti Uji Kompetensi Kenaikan Jenjang, Ini Kata Menag

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya peran guru dalam mendukung program ini. Guru diharapkan bisa menjadi agen perubahan yang terus mengedukasi anak-anak dan orang tua tentang pentingnya pola makan yang sehat. 

"Semoga guru dapat terus mensosialisasikan kepada anak-anak dan orang tua agar kita dapat terus menekan angka stunting," ucap Arwan.

Tag
Share