Urine Paslon Mengandung BZO dan MOF, Calon Bupati dan Wakil Bupati Konsumsi Obat Gunakan Resep Dokter

Harianbengkuluekspress.id - Sebanyak 54 pasangan calon kepala daerah di Provinsi Bengkulu, mulai dari pasangan calon gubernur, wakil gubernur, wali kota, wakil wali kota, serta bupati dan wakil bupati telah menyelesaikan tahapan tes urine, yang dilaksanakan BNN Provinsi Bengkulu. Tes urine tersebut berlangsung selama 6 hari, dari tanggal 28 Agustus 2024 sampai 2 September 2024.

Hasilnya semua pasangan calon lolos tes urine, tidak ada yang terindikasi menggunakan narkoba. Hanya saja, ada calon bupati dan wakil bupati menggunakan Benzodiazepine (BZO) dan Morfin (MOF) dari hasil tes urine. Siapa dan dari mana calon bupati dan wakil bupati tersebut belum bisa disampaikan.

Kepala BNN Provinsi Bengkulu, Brigjen Pol Marjuki SIK MSi dalam pers releasenya pada Rabu, 4 Agustus menuturkan, "Ada calon Bupati dan wakil Bupati dari hasil tes urine terindikasi terdapat zat BZO dan MOP." 

Lebih lanjut Brigjen Pol Marjuki mengatakan, pasangan calon Bupati dan calon Wakil Bupati yang ditemukan BZO dan MOP tetap lolos. Karena zat tersebut berasal dari konsumsi obat penenang, melonggarkan saraf. Kemudian, dikonsumsi dengan resep dokter dan resep dokter sudah disertakan dalam persyaratan saat tes urine. Umumnya obat yang mengandung zat BZO dan MOP dikonsumsi untuk mengurangi stress, karena tekanan pekerjaan.

BACA JUGA:30 Anggota Dewan BU Dilantik 9 September Ini, Setwan Terus Matangkan Persiapan

BACA JUGA:Target Pendapatan Negara Rp 3,33 Triliun, Salah Satunya dari Sektor Cangkang Sawit

"Ada rujukan rumah sakit dan beli berdasarkan resep dokter. Aturan tersebut memang diperbolehkan, sah secara hukum. Umumnya obat penenang untuk melonggarkan saraf," imbuh Marjuki.

Dari 54 pasangan calon hanya ada 2 pasangan calon bupati dan wakil bupati ditemukan zat BZO dan MOP saat tes urine. Sebanyak 52 pasangan calon lain tidak ditemukan zat mencurigakan dari hasil tes urine. 

"Dari 54 pasangan calon, 52 calon lain clear tidak ada zat mencurigakan," pungkasnya. (Rizki Surya Tama)