Paslon DISUKA Siap Tata Pasar Tradional Jadi Lebih Bersih, Nyaman dan Modern
Bapaslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu, Dani Hamdani - Sukatno (DISUKA) bakal menyulap pasar-pasar di Kota Bengkulu menjadi lebih modern bila terpilih pada Pilwakot 2024 ini. -IST/BE-
Harianbengkuluekspress.id - Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Dani Hamdani-Sukatno telah merancang sejumlah program untuk menata seluruh pasar tradisional yang ada di Kota Bengkulu.
Salah satu pasar yang paling disoroti adalah Pasar Panorama yang masih dinilai belum mendapatkan sentuhan dalam penataannya.
Sukatno menilai salah satu cara untuk menata sekaligus mengelola Pasar Panorama adalah dengan membuatnya menjadi Pasar Tradisional Modern.
"Semua yang berdagang di sana warga Kota Bengkulu, tentu tugas pemerintah untuk menyediakan tempat yang layak. Misalnya dibuat menjadi pasar tradisional modern yang secara infrastruktur lebih lengkap dan memadai," ujar Sukatno.
Pasar Panorama merupakan pasar terbesar di Kota Bengkulu dengan jumlah pedagang sekitar 1.500 pedagang. Angka ini bisa terus bertambah seiring dengan datangnya pedagang musiman dari berbagai daerah.
BACA JUGA:Pilgub Bengkulu: Meriani Didukung Tokoh Perempuan, Sebut Meriani Perempuan Pemberani
BACA JUGA:Kasus Pembunuhan 2 Warga Jambi, Polresta Bengkulu Baru Tetapkan 1 Tersangka
Menurutnya, mengusir pedagang bukan cara yang tepat, tetapi harus disediakan tempat yang layak, karena pada hakikatnya pedagang juga berjuang mencari nafkah.
Disampaikan Sukatno, diperlukan peningkatan kapasitas yang dilakukan pemerintah. Memaksimalkan luasan lahan yang ada namun dibangun lebih tertata dan menjangkau semua kebutuhan.
Melakukan perawatan sarana dan fasilitas juga harus dilakukan secara rutin, agar tidak ada kios atau auning yang rusak atau bocor. Sanitasi air bersih harus dipastikan dalam keadaan baik dan lancar, hal ini akan menciptakan situasi pasar yang aman dan nyaman.
"Nanti setiap lantai bangunan harus diklasifikasikan berdasarkan jenis dagangan. Misal di lantai dasar sebagai parkiran, kemudian di atas sayur-sayuran, kemudian daging, pakaian dan barang elektronik semua ada di sana," jelasnya.
Diperlukan proses kajian yang matang, namun kajian itu juga perlu didorong dengan semangat kepala daerah untuk memaksimalkan semua potensi yang ada.
Untuk itu, menata Pasar Panorama tidak bisa dilakukan oleh pemerintah kota sendiri, melainkan harus ada kerja sama yang baik antara pemerintah provinsi, pemerintah pusat hingga swasta.
"Ini harus ditata seperti itu, sehingga kita tidak perlu lagi selalu ada pedagang diusir, mereka juga mau cari nafkah di situ," terangnya.