Pemprov Tak Miliki Alat Uji Residu, Sampel PSAT Diuji di Surabaya

REWA/BE Petugas Laboratorium melakukan pengujian kandungan residu pada PSAT.--

Harianbengkuluekspress.id - Pemerintah Provinsi Bengkulu hingga saat ini masih belum memiliki alat yang lengkap untuk penguji kandungan residu pangan segar asal tumbuhan (PSAT). Setiap sampel PSAT harus dilakukan pengujian di Laboratorium di Surabaya, Jawa Timur.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu, Arwan Tantawi SP menjelaskan, uji kandungan residu pada PSAT sangat penting. Menurutnya, pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat cemaran bahan kimia atau residu kimia seperti pestisida di dalam pangan segar tersebut. 

"Uji kandungan residu pada PSAT dilakukan untuk mengetahui apakah ada cemaran bahan kimia atau residu kimia di dalamnya," kata Arwan, Kamis 7 November 2024, kepada BE.

Lebih lanjut, Arwan menambahkan, uji residu ini menjadi sangat penting, mengingat PSAT sangat rentan terhadap cemaran bahan kimia seperti pestisida, mikotoksin, dan logam berat.

BACA JUGA: 130 Pelajar MI Plus Nur Rahma Pegang KIA

BACA JUGA:Pengolahan Pakan Ternak Ditingkatkan Melalui Cara Ini

"PSAT berisiko tinggi terhadap cemaran kimia seperti residu pestisida, mikotoksin, dan logam berat," ujarnya.

Keberadaan laboratorium uji residu di Bengkulu sebenarnya sudah direncanakan oleh pemerintah daerah. Namun, hingga kini, rencana tersebut belum terealisasi. Keterbatasan anggaran menjadi salah satu hambatan terbesar dalam mewujudkan laboratorium uji residu yang mandiri di Bengkulu. Arwan mengungkapkan, gedung laboratorium sebenarnya sudah tersedia, tetapi fasilitas pendukung, termasuk alat pengujian dan tenaga ahli, masih belum ada. 

"Rencana kita mau membuat laboratorium sendiri, namun hingga saat ini belum terealisasi karena kemungkinan keterbatasan anggaran," jelasnya.

Menurut Arwan, jika laboratorium uji residu PSAT bisa berdiri di Bengkulu, proses pengujian akan menjadi lebih cepat dan efisien. Tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga biaya yang dikeluarkan untuk pengiriman sampel ke Surabaya. 

"Seharusnya sudah dilengkapi laboratorium, gedungnya sudah ada, tetapi belum direalisasi, dilengkapi SDM juga," tambahnya.

BACA JUGA:Surat Suara Pilgub Kurang 338 dan Pilbup Segini

Masyarakat Bengkulu juga berharap pengujian PSAT ini dapat dilakukan di dalam Provinsi Bengkulu. Selain untuk mempercepat proses pengujian, hal ini juga diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk pangan segar di wilayah tersebut.

"Kami sangat berharap adanya laboratorium pengujian kandungan residu di Bengkulu, karena banyak makanan segar, seperti buah-buahan dan sayuran itu tidak diketahui mengandung pestisida atau tidak," kata Bisri Mustofa, Warga Kota Bengkulu. (Rewa Yoke)

Tag
Share