Masalah Ekonomi, Istri Dianiaya, Ribut Persoalan Ekonomi

Kasi Humas Polresta Bengkulu, Iptu Endang Sudrajat.--

Harianbengkuluekspress.id - Tidak terima dianiaya atau menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh terduga pelaku berinsial AF (30) yang masih berstatus suami korban berinisial AA (27). Korban akhirnya membawa kasus ini ke ranah hukum. Dari laporan korban ke pihak kepolisian, peristiwa KDRT yang dialami AF tersebut berawal saat keduanya diduga sempat terlibat pertengkaran mulut.

Terlapor AF memukul korban lantaran pelaku marah dan tersinggung saat terlibat ribut mulut dengan korban AA terkait permasalahan ekonomi dalam keluarganya. 

Akibat dipukuli tersebut, AA mengalami memar dan bengkak dibagian wajah, mata hingga ke kepala bagian belakang. Tidak terima diperlakukan kasar oleh terlapor, korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian agar secepatnya bisa ditindaklanjuti.

Terkait dengan laporan itu, Kasi Humas Polresta Bengkulu, Iptu Endang Sudrajat menerangkan, dari setiap laporan yang sudah masuk dari masyarakat pasti diterima kepolisian.

BACA JUGA:Hitungan Menit, Motor Raib, Korbannya Pemilik Warung di Kelurahan Pasar Baru

BACA JUGA:Tanam Tumbuh Sebabkan Gangguan Listrik di Kaur, Ini Harapan Pihak PLN

“Ya, pada prinsipnya setiap laporan yang masuk dari masyarakat pasti akan kita terima. lanjutnya, jika berdasarkan laporan tersebut terbukti adanya unsur pidananya tentu akan kita lakukan proses lebih lanjut tentunya,” terangnya, Sabtu, 9 November 2024.

Lebih lanjut, dirinya mengatakan, untuk kasus KDRT yang melibatkan pasangan suami istri ini, pihaknya juga akan melihat terlebih dahulu apakah bisa di mediasi antara keduanya atau tidak.

“Tentunya untuk dugaan KDRT kita akan utamakan di mediasi dulu. Namun, tetap proses hukumnya akan tetap kita lakukan,” tuturnya.

Selain itu, ia pun mengimbau agar warga kota bisa lebih menahan emosi, bicarakan baik-baik agar setiap permasalahan bisa diselesaikan tanpa adanya kekerasan atau KDRT.

BACA JUGA:Uji KIR Dihentikan Sementara, Dikarenakan Ada Pembaharuan Sistem

"Lebih bisa mengontrol emosi dan pikiran harus lebih jernih, jangan sampai apa yang sudah dilakukan ini merugikan diri sendiri dan orang lain," pungkasnya. (Bhudi Sulaksono)

 

Tag
Share