Cuaca Ekstrem Diprediksi Hingga Awal Tahun 2025, Warga Diminta Begini
RENALD/BE Kepala BPBD BS, Hen Yepi SPI --
Harianbengkuluekspress.id – Cuaca ekstrem terus melanda sejumlah wilayah di Provinsi Bengkulu, termasuk Kabupaten Bengkulu Selatan (BS). Hujan deras yang sering disertai angin kencang dan petir berlangsung hampir setiap hari, terutama pada dini hari hingga pagi.
Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) BS, Hen Yepi SPi menuturkan fenomena ini diperkirakan akan berlangsung hingga Februari 2025. Prediksi tersebut didasarkan pada analisis cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Fatmawati Soekarno Bengkulu.
"Potensi hujan di Bengkulu saat ini lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh fenomena hidrometeorologi yang meningkatkan pembentukan awan hujan di wilayah Bengkulu, termasuk Kabupaten Bengkulu Selatan," kata Hen pada Minggu, 8 Desember 2024.
Lebih lanjut, Hen mengatakan BMKG telah mengeluarkan peringatan terkait potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di beberapa wilayah Provinsi Bengkulu. Kabupaten Mukomuko, Bengkulu Utara, Lebong, dan BS disebut sebagai daerah yang memiliki curah hujan tertinggi.
BACA JUGA:Tragedi Penganiayaan, Remaja Luka Tusuk, Pelakunya Melarikan Diri
BACA JUGA:Plt Gubernur Bengkulu Pastikan Tak Ada Mutasi hingga Masa Jabatan Berakhir, Ini Alasannya
"Meskipun curah hujan meningkat, kondisi gelombang di perairan Bengkulu relatif stabil, dengan ketinggian berkisar antara dua hingga tiga meter," katanya.
Hen menjelaskan kondisi ini tetap membutuhkan kewaspadaan dari masyarakat, khususnya yang berada di daerah rawan bencana seperti banjir dan tanah longsor. Ia meminta warga untuk terus memantau informasi cuaca melalui laman BPBD BS.
"Bencana yang paling sering terjadi selama musim penghujan ini adalah banjir dan pohon tumbang. Namun, intensitas tanah longsor cenderung menurun dibandingkan dengan semester pertama tahun ini," jelasnya.
Meskipun begitu, Hen menjelaskan pihaknya sudah menyiapkan langkah mitigasi bencana, termasuk patroli rutin di wilayah rawan bencana. Sehingga semua tim dikerahkan untuk memastikan semua saluran air dan daerah rawan longsor dalam kondisi aman.
BACA JUGA:UNIB Segera Miliki Asesor LSP, Ini Penjelasan Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UNIB
"BPBD Bengkulu Selatan saat ini fokus pada langkah mitigasi untuk mengurangi dampak bencana," jelasnya.
Meskipun begitu, Hen mengingatkan bahwa meskipun prakiraan cuaca dapat memberikan gambaran, kondisi lapangan dapat berubah sewaktu-waktu. Oleh karena itu, masyarakat diminta selalu waspada dan siap menghadapi kemungkinan buruk.
“Yang namanya bencana tidak bisa diprediksi dengan pasti. Namun, kewaspadaan harus menjadi prioritas, terutama saat beraktivitas di area berisiko tinggi seperti sungai, lereng bukit, atau wilayah dekat pesisir,” paparnya.