Waspada Tawaran Kerja ke Luar Negeri, Banyak Penipuan hingga Perdagangan Orang
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Bengkulu, Edwar Happy SSos -Istimewa/Bengkulu Ekspress -
BENGKULU, BE - Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Bengkulu mengingatkan masyarakat di Bengkulu agar waspada terhadap tawaran kerja ke luar negeri.
BACA JUGA:Jaksa Bidik Tersangka Lain Kasus Korupsi di KPU Kaur
BACA JUGA:Polres Ini Buka Penitipan kendaraan Gratis Selama Nataru
Baik dari orang yang tidak dikenal maupun lembaga penyalur tidak resmi. Sebab, bisa saja tawaran tersebut merupakan modus penipuan ataupun Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Bengkulu, Edwar Happy SSos mengatakan, masyarakat harus berhati-hati dan tidak terperdaya oleh janji gaji besar untuk bekerja di luar negeri. Sebab, banyak laporan kasus penipuan dengan modus yang sama dan telah menimbulkan kerugian finansial dan kekecewaan yang mendalam bagi para korbannya.
"Masyarakat diingatkan untuk selalu berpikir dua kali sebelum mengambil keputusan untuk bekerja ke luar negeri. Jika ada yang menawarkan pekerjaan di luar negeri dengan iming-iming gaji besar jangan dipercaya, karena tidak semua tawaran tersebut dapat dipercaya. Bisa saja penipuan atau TPPO," ujar Edwar.
Ia mengaku Pemerintah Provinsi Bengkulu berkomitmen untuk melindungi warganya dari penipuan semacam itu, dan akan meningkatkan pengawasan terhadap agen-agen perekrutan tenaga kerja.
Hal itu dilakukan agar tidak ada Masyarakat yang menjadi korban penipuan atau TPPO.
"Kami akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Kepolisian Daerah, untuk mengawasi dan memeriksa kredibilitas agen-agen perekrutan. Jika terbukti melakukan penipuan, tindakan hukum tegas akan diterapkan," tegas Edwar.
Pemerintahan Provinsi Bengkulu juga mendorong masyarakat untuk melakukan pemeriksaan yang teliti sebelum memutuskan untuk bekerja di luar negeri. Mereka disarankan untuk memverifikasi keabsahan perusahaan yang menawarkan pekerjaan, meminta informasi lebih lanjut tentang kontrak kerja, dan mencari sumber referensi dari pekerja sebelumnya. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat terhindar dari penipuan yang merugikan.
"Penipu itu biasanya menawarkan janji, jadi agar terhindar dari janji palsu solusinya memverifikasi keabsahan perusahaan yang menawarkan pekerjaan, meminta informasi lebih lanjut tentang kontrak kerja, dan mencari sumber referensi dari pekerja sebelumnya," tuturnya.
Menurut Edwar, modus penipuan seperti ini telah banyak dilaporkan di beberapa daerah lain di Indonesia, menunjukkan bahwa penipuan berkedok kerja di luar negeri menjadi ancaman nyata bagi pencari kerja. Oleh sebab itu, Pemerintah Provinsi Bengkulu akan selalu siap membantu para calon tenaga kerja yang ingin bekerja di luar negeri dengan cara yang aman dan resmi.
"Masyarakat diharapkan agar tetap waspada dan mengutip sumber informasi resmi ketika mencari peluang kerja di luar negeri untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan," tutupnya.
Salah satu korban dari penipuan ini di Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu, Ratna Sari (37). Ia awalnya merasa senang dan beruntung ketika mendapat tawaran pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga di Australia dengan gaji yang jauh di atas standar. Namun, kenyataannya setelah membayar biaya keberangkatan sebesar Rp 15 juta hingga saat ini tidak pernah diberangkatkan ke Australia dan mendorong pihaknya melaporkan hal itu ke Polres Seluma.