Kampanye di Kampus Tularkan Pendidikan Politik, Ini Kata Presiden BEM Unibersitas Bengkulu
Gedung Kampus Universitas Bengkulu.--
BENGKULU, BE - Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Bengkulu (UNIB), Arca Wijaya mengatakan, kampanye di lingkungan kampus akan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk lebih dekat mengenal calon yang akan dipilih untuk lima tahun ke depan. Ia mengatakan, sangat baik jika para caleg, terlebih bagi calon presiden dan calon wakil presiden berani dan juga bersedia berdiskusi dengan para mahasiswa dari perwakilan semua jurusan yang ada di UNIB.
"Tentunya ini memiliki dampak positif bagi kita (para mahasiswa, red), jika paslon presiden dan wakil presiden serta para caleg berdiskusi dengan mahasiswa," ungkapnya, Senin (8/1).
Ia juga menjelaskan, sesuai dengan aturan KPU Nomor 15 dan 20 Tentang Kampanye, jika kampus menjadi satu diantara lokasi pendidikan yang diperbolehkan, namun, tetap harus memenuhi sejumlah syarat. Diantaranya tidak membawa pihak lain dari luar kampus, dilaksanakan pada hari Sabtu dan Minggu bukan ketika hari belajar di kampus dan tidak membawa atribut kampanye. Ia mengatakan jika aturan itu sudah cukup baik.
BACA JUGA:Kepuasan Pelayanan Publik 96,87 Persen, Hasil Survei Lembaga Ini
BACA JUGA:175 Lembar Surat Suara Rusak, Ini Pernyataan Komisioner KPU Kota Bengkulu
"Tentu, sebelumnya juga Rektor Unib sudah mempersilakan jika calon presiden dan wakil presiden serta para caleg ingin berdiskusi dan menjadikan kampu Unib sebegai lokasi kampanye, tetapi tetap mentaati aturan yang sudah ditetapkan oleh KPU dan kita (mahasiswa, red) pun akan menyambut baik hal itu," tuturnya.
Hanya saja, dia menyebutkan, sampai detik ini belum ada caleg ataupun ataupun pasangan calon presiden dan juga wapres yang berkampanye di Unib. Namun, sudah ada di salah satu kampus di Bengkulu yakni, Unihaz.
"Ruang diskusi bagi mahasiswa untuk berdialog langsung dengan calon pemimpin mereka sangat penting. Mahasiswa bisa menggunakan kesempatan itu menyampaikan pemikiran kritis, pertanyaan ataupun lainnya dengan cara cara akademis dan terdidik," paparnya.
Ia menyebutkan, sangat menantikan adanya caleg yang berkampanye di Unib. Pihak kampus pun sebelumnya menyebut siap menerima siapa pun pihak yang akan berkampanye selagi mematuhi aturan yang berlaku.
"Jadi, mahasiswa Unib sangat menantikan hal tersebut, jika nantinya ada paslon presiden ataupun wakil presiden yang mau berdiskusi di kampus kita ini," pungkasnya. (529)