Ekspor Komunitas Perlu Jaminan, Kirim Lewat Kontainer Lebih Hemat

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah bersama General Manager Pelindo Regional II Bengkulu, S. Joko melepas perdana container export (Sinokor) tujuan Qingdao Port China di pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, Rabu 3 April 2024.-Rio Susanto/Bengkulu Ekspress-

Harianbengkuluekspress.id - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah meluncurkan Container Export pada 3 April 2024. Peluncuran ini menandakan bahwa semua komoditas dapat diekspor langsung melalui Pelabuhan Pulau Baai menggunakan kontainer atau peti kemas dengan biaya yang lebih hemat. Meskipun ekspor langsung menggunakan peti kemas kini dimungkinkan, Rohidin menekankan perlunya jaminan keberlangsungan ekspor. Hal ini untuk memastikan negara penerima komoditas mendapatkan jaminan pasokan barang dari Bengkulu.

Tidak hanya itu, jasa kontainer juga mendapatkan jaminan untuk mengirim barang dari Bengkulu ke negara tujuan.

"Support (dukungan) dari bupati/walikota sangat dibutuhkan untuk menghitung volume komoditas yang akan diekspor. Termasuk waktu ekspor dan jumlah kontainer yang harus disiapkan, baik harian, mingguan, maupun bulanan," terang Rohidin.

Tidak hanya dari sisi komoditas, Rohidin mengatakan, juga dibutuhkan pemahaman semua pemangku kepentingan, agar bisa mendukung ekspor komoditi Bengkulu, melalui pelabuhan menggunakan kontainer. Meskipun jumlah komoditinya tidak begitu banyak. Asalkan terus berkelanjutan. Maka dibutuhkan kepastian dari Bea Cukai, Karantina maupun Asosiasi ekspor.

BACA JUGA:Faeshol Jabat Kepala BPKP, Ini Pesan Gubernur Bengkulu

BACA JUGA:Curang, SPBU di Lebong Bakal Disanksi Ini

"Perlu pemahamanan, semua pemangku kepentingan. Pastikan betul dari sisi Karantina, Bea Cukai maupun asosiasi ekspor," tambahnya.

Rohidin mengatakan, adanya kontainer ekspor itu, maka tidak akan ada double handling atau penanganan ganda. Sehingga akan lebih efektif dan efisien. Tentunya lebih murah dari sisi biaya pengiriman.

"Pembiayaan lebih efisien 20 sampai 25 persen, dalam percepatan ekspor komoditas Bengkulu," ujarnya.

Provinsi Bengkulu, menurut Rohidin memiliki banyak potensi komoditas, maupun UMKM. Seperti dari karet, kepala, kayu hingga komunitas potensial Bengkulu.

"Untuk Kopi sudah 2 atau 3 minggu lalu, di ekspor lewat Pelabuhan Pulau Baai. Jadi potensinya cukup potensial. Persoalannya apakah kopi ini langsung ke negara tujuan, maupun tetap diolah dalam negari," kata Rohidin.

Untuk diketahui, dari sembilan kabupaten dan satu kota, wilayah Rejang Lebong, Lebong dan Kepahiang merupakan daerah dengan potensi pertanian hortikultura dan perkebunan kopi. Pada tahun 2023 Rejang Lebong telah melakukan ekspor kopi ke Singapura melalui pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. 

BACA JUGA:KPP Pratama Curup Santuni Anak Asuh, Segini Jumlahnya

Di sisi lain, Kabupaten Mukomuko dan Bengkulu Tengah merupakan penghasil sawit dan karet. Pada tahun 2023 telah melakukan ekspor karet melalui pelabuhan Boom Baru, Palembang, Sumatera Selatan. Selama ini produk yang telah diekspor melalui Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu adalah batu bara.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan