Buaya Selagan Mukomuko Belum Tertangkap, Ekonomi Masyarakat 6 Desa Terancam
Warga mendesak pihak berwenang cepat pindahkan buaya dari Sungai Selagan. -Istimewa/Bengkulu Ekspress-
Harianbengkuluekspress.id - Selain menimbulkan ketakutan masyarakat pasca buaya menerkam warga Desa Tanah Harapan Kecamatan Kota Mukomuko, Kabupaten Mukomuko hingga meninggal dunia beberapa hari lalu, juga timbul kekhawatiran dampak ekonomi khususnya
masyarakat yang berada di sejumlah desa yang mencari nafkah di aliran Ssungai Selagan tersebut.
“Di aliran Sungai Selagan sudah menjadi tempat sebagian besar masyarakat Desa Tanah Harapan dan Desa Tanah Rekah untuk mencari rezeki, mulai dari memancing, menjaring ikan dan mencari lokan untuk memenuhi biaya hidup sehari-hari,” kata Ketua BPD Tanah Harapan, Atral dikonfirmasi, Kamis 18 April 2024.
Atral menyebutkan, saat ini segala bentuk aktivitas warga di Sungai Selagan
terhenti karena mereka ketakutan keberadaan buaya yang terus mengancam keselamatan.
Padahal Sungai Selagan itu merupakan bagian dari urat nadi perekonomian warga disekitar.
BACA JUGA:Buaya Selagan Kembali Mangsa Warga, BKSDA Diminta Turun Tangan
BACA JUGA:Pencari Lokan di Mukomuko Meninggal Dunia Setelah Diterkam Buaya, Begini Kronologinya
“Tidak hanya sebagai tempat mencari lokan dan ikan. Sungai Selagan juga menjadi akses mengeluarkan TBS kelapa sawit hasil perkebunan mereka menggunakan kapal,” katanya.
Untuk itu, ia meminta pihak berwenang agar secepatnya mengambil tindakan untuk mengevakuasi predator mematikan itu dari Sungai Selagan.
“Saya mewakili warga Desa Tanah Harapan dan mewakili warga masyarakat yang ada disekitar sungai selama ini beraktivitas mencari rezeki
di Sungai Selagan. Meminta perhatian sejumlah pihak terkait terutama pihak BKSDA, untuk memindahkan buaya tersebut agar masyarakat kembali dapat mencari rejeki pada kawasan sungai tersebut,” pintanya.
Senada juga disampaikan Tokoh Masyarakat Desa Tanah Harapan,
Komarudin yang juga merupakan Kepala Kaum juga menyebutkan, yang beraktivitas di sungai tersebut bukan hanya masyarakat Tanah Harapan dan Tanah Rekah saja, tapi masyarakat desa sekitarnya, seperti warga Desa Pondok Batu, Pondok Kopi, Teras Terunjam dan Kelurahan Koto Jaya serta Kelurahan Pasar Mukomuko.