Pada kesempatan itu juga, Inbima dengan tegas menolao dan tidak setuju dengan lapangan sepak bola yang digunakan sebagai lahan parkir. Sebab, tindakan tersebut membuat kondisi lapangan sepak bola semakin parah dengan menciptakan lubang yang diisi genangan air.
BACA JUGA:Motor Jamaah Masjid Dicuri, Di Masjid Ini Lokasi Pencuriannya
"Kita tidak setuju dengan adanya kendaraan yang diperkirakan di dalam area lapangan sepak bola, karena merusak lapangan. Penolakan kami sudah kami sampaikan dengan pihak pengelola parkir Pasar Kedurang, tetapi tidak diindahkan," tegasnya.
Melihat mirisnya kondisi lapangan sepak bola Kecamatan Kedurang saat ini. Inbima mengajak semua pihak untuk bersama-sama mencari solusi agar keberadaan lapangan tersebut dapat dimaksimalkan penggunaannya.
"Kami siap duduk bersama untuk membahas kondisi lapangan sepak bola Kecamatan Kedurang. Tapi sampai saat ini belum ada pihak yang mau duduk bersama dan hanya berkomentar dari jauh saja," terangnya.
Sementara itu, salah seorang warga Kedurang yang enggan disebut nama aslinya, sebut saja Ujang menyayangkan dengan kondisi lapangan Sepak Bola Kedurang yang terbengkalai. Sebab, lapangan sepak bola yang merupakan markas Kedurang FC menjadi wadah untuk mencari bibit pesepak bola handal masa depan.
BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Lepas Ratusan Pelajar SMAN 4 Kepahiang, Berikut Pesannya
"Anak-anak Kedurang FC menjadikan lapangan sepak bola Kedurang tempat berlatih. Sebab, hanya lapangan sepak bola Kedurang yang ukurannya sesuai standar dan kondisinya baik," jelasnya.
Sehingga, jika lapangan sepak bola tidak dirawat dengan baik. Maka anak muda yang berlatih tidak ada dari Kedurang FC. Sehingga dapat mengancam masa depan sepak bola Kedurang.
"Kedurang FC selalu masuk final dalam bertanding di tingkat kabupaten yang diikuti 11 kecamatan. Kalau melihat kondisi lapangan dan tidaknya latihan yang kerap dilakukan seperti tahun-tahun sebelumnya. Siap-siapa sepak bola Kedurang terpuruk jauh," pungkasnya. (Renald)