Harianbengkuluekspress.id - Dengan jumlah total penduduk Provinsi Bengkulu mencapai 2,5 juta jiwa. Setidaknya untuk memenuhi permintaan masyarakat yang membutuhkan darah Unit Donor Darah (UDD) PMI Provinsi Bengkulu sekitar 3 ribu kantong darah. Sedangkan, sekarang ini hanya mampu mengumpulkan sebanyak 200 kantong darah per bulan. Melihat kondisi tersebut, PMI Provinsi Bengkulu, mengajak dan juga mendorong agar para pelajar yang duduk di bangku SMA sederajat dan para mahasiswa untuk menjadi pendonor sukarela.
"Untuk bisa memenuhi permintaan masyarakat yang tinggi terhadap kantong darah, saat ini kita gencar menggalakan kampanye donor darah di berbagai lapisan masyarakat khususnya kalangan muda. Baik itu pelajar maupun mahasiswa melalui mobil unit darah maupun kegiatan lainnya," terang Kepala PMI Provinsi Bengkulu, Asnawi A Lamat, Selasa, 7 Mei 2024.
Ia mengharapkan, dengan hal tersebut dapat terus meningkatkan dan menumbuhkan minat generasi muda membantu kegiatan kemanusiaan melalui donor darah.
"Kita terus berupaya agar ketersediaan kantong darah di Bengkulu ini bisa selalu tercukupi. Salah satunya gencar melakukan giat donor darah yang menyasar kaum muda yaitu pelajar dan mahasiswa," bebernya.
BACA JUGA:Ini Penyebab 15 Calon PPK Gugur
BACA JUGA:Pelaku Penganiayaan Sering Setubuhi Korban yang juga Pacarnya
Sementara itu, kepala UDD PMI provinsi, Tari Nasawida mengatakan, untuk ketersediaan darah yang mereka miliki sekarang ini rata-rata kurang atau sedikit. Dari golongan A, B, AB dan golongan darah O.
"Oleh karena itu, melalui aksi nyata donor darah ini bisa meningkatkan jumlah kantong darah di UDD PMI provinsi kedepannya," ucapnya.
Ia menambahkan, dalam sehari permintaan darah di UDD PMI provinsi yakni sebanyak 20 kantong darah. Untuk itu, mereka berharap generasi muda bisa mendonorkan darahnya demi kemanusiaan.
"jadilah pendonor darah sukarela karena dengan cara tersebut setidaknya kita bisa membantu sesama. Karena, satu kantong darah sangat berarti dan bisa menyelamatkan satu nyawa seseorang," tandasnya. (Bhudi Sulaksono)