BENGKULU UTARA, BE - Kasus HIV masih menjadi perhatian khusus oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Utara (BU) dalam hal ini Dinas Kesehatan (Dinkes) BU. Sebab sejak tahun 2018 hingga saat ini, tercatat ada 18 penderita HIV yang meninggal dunia dan 6 penderita saat ini masih menjalani pengobatan secara rutin serta diawasi oleh pihak Dinkes BU.
Kepala Dinkes BU, Syamsul Maarief SKM MKes melalui Kabid P2P Ujang Ismail SKM MPh mengatakan, terdata sejak tahun 2018 hingga 2023 tercatat ada 24 kasus HIV. Dari jumlah tersebut, sebanyak 18 penderita HIV meninggal dunia dan 6 penderita HIV dalam pengawasan pihak Dinkes serta menjalani perawatan secara rutin.
"Ya, sejak 2018 lalu kasus HIV ada 24 kasus dan dari jumlah tersebut sebanyak 18 penderita HIV meninggal dunia serta 6 penderita menjalani perawatan secara rutin di dalam pengawasan kita," ujarnya.
Dijelaskannya, dari 18 penderita yang meninggal dunia, untuk ditahun 2023 ini terdapat 2 penderita HIV yang meninggal. Tercatat 1 penderita di bulan April dan 1 penderita pada bulan September 2023 lalu. Sementara itu, 6 penderita yang saat ini dalam pengawasan, 2 penderita diantaranya merupakan bayi, 2 penderita usia produktif dan 2 penderita merupakan ibu rumah tangga.
Ujang juga menuturkan, rata-rata penderita HIV yang terdeteksi dikarena sering gonta ganti pasangan atau sering jajan sembarangan. Selain itu, penyebabnya juga bisa tertular melalui jarum suntik. Terutama terhadap orang-orang yang sering mengunakan narkoba yang memakai jarum suntik. Terkait hal tersebut selaku instansi terkait drinya pun mengimbau kepada masyarakat agar selalu menjaga hidup sehat dan pihaknya juga terus melakukan screening rutin terhadap para ibu hamil dan tempat-tempat yang berpotensi sumber penyebaran HIV.
"Selalu jaga kesehatan dan jauhi seks bebas, agar dapat mencegah penyebaran HIV. Bagi masyarakat yang terkena penyakit HIV saat ini di RSUD Arga Makmur telah tersedia klinik khusus penangan pasien HIV yang bisa dimanfaatkan dengan tetap menjaga privasi pasien," tukasnya.(127)