Harianbengkuluekspress.id - Dalam upaya untuk terus mewujudkan Kota Bengkulu zero stunting, Pemerintah Kota Bengkulu mengharapkan peran serta orang tua untuk memantau perkembangan anaknya sendiri termasuk memberikan perhatian terhadap gizi ibu hamil.
Jika pertumbuhannya di bawah rata-rata diharapkan untuk bisa segera menghubungi petugas kesehatan terdekat guna mendapatkan penanganan.
Karena, hal ini menurut Pejabat (PJ) Wali Kota Bengkulu, Arif Gunadi merupakan langkah penting untuk mewujudkan generasi yang sehat, cerdas dan berkualitas.
Sekarang inikan angka stunting di Kota Bengkulu terus menurun, sehingga menjadi salah satu daerah dengan capaian penanganan stunting terbaik.
BACA JUGA:Pemkot Gelar Bimtek Izin OSS, Ini Tujuannya
BACA JUGA:Angkot Bisa Bayar Pajak, Pemprov Lakukan Ini
"Pencegahan utama dari stunting dimulai sejak seribu hari kehidupan, yakni sejak di dalam kandungan hingga batas dua tahun perkembangan selanjutnya. Sehingga gizi ibu selama hamil dan juga menyusui haruslah benar-benar baik. Kemudian, bayi yang sudah lepas dari konsumsi ASI ini harus mendapatkan gizi yang baik dan cukup. Tidak lupa rutin memeriksakan bayi sejak lahir ke pusat kesehatan atau posyandu," ucapnya, Jumat, 17 Mei 2024.
Sementara itu, ia menjelaskan, ciri-ciri dari stunting terlihat dari pertumbuhan gigi terlambat atau tidak, performa buruk pada kemampuan fokus dan memori belajarnya, berat badan balita tidak naik bahkan cenderung menurun.
"Anak-anak berisiko stunting juga rentan dalam aspek perkembangan tubuh dan mudah terserang berbagai penyakit infeksi," paparnya.
BACA JUGA:Telkomsel Pastikan Kesiapan dan Kemudahan Akses Jaringan
Pihaknya menargetkan, agar zero stunting tahun ini bisa diwujudkan. Jajaran dinas kesehatan juga diminta untuk bisa bekerja lebih ekstra lagi di dalam memonitoring anak-anak dan ibu hamil yang ada di Kota Bengkulu.
"Tentunya hal ini menjadi tugas dan tanggung jawab kita kedepan, jadi hal ini haruslah menjadi perhatian bersama," tutupnya. (Budhi)