harianbengkuluekspress.id- Pada penilaian Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ada 4 desa wisata di Kabupaten Rejang Lebong yang ambil bagian dalam ajang tersebut.
"Tahun ini ada 4 desa wisata di Kabupaten Rejang Lebong ini yang lolos 50 besar penilaian ADWI yang dilaksanakan oleh Kemenparekraf tahun 2024 ini," terang Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Rejang Lebong, Dodi Sahdani SSos MSi.
Diungkapkan Dodi, empat desa wisata Rejang Lebong yang masuk 500 besar penilaian ADWI tersebut adalah Desa Sumber Urip dan Desa Cawang Lama Kecamatan Selupu Rejang. Kemudian Desa Pal 8 Kecamatan Bermani Ulu Raya serta satu lagi Desa IV Suku Menanti Kecamatan Sindang Dataran.
"Empat desa wisata yang masuk 500 besar ADWI ini memiliki potensi wisata unggulan masing-masing dan didukung oleh usaha ekonomi kreatif," tambah Dodi.
Ia menerangkan, setelah masuk dalam 500 besar, mereka kembali akan mengikuti penilaian untuk menjadi 300 besar dan terakhir di 50 besar. Dimana sebelumnya Desa Wisata Belitar Seberang Kecamatan Sindang Kelingi pernah berhasil masuk dalam 50 besar dan berhasil mengharumkan nama Kabupaten Rejang Lebong dan Provinsi Bengkulu.
Guna mendapatkan hasil yang maksimal dalam penilaian ADWI tahun 2024 ini, Dodi mengaku, Dinas Pariwisata Kabupaten Rejang Lebong telah melakukan berbagai upaya salah satunya melakukan pemantauan administrasi dari masing-masing desa yang mengikuti penilain ADWI.
"Untuk penyiapan wisata unggulan dan usaha ekonomi kreatif, kelembagaan dan lainnya telah dilakukan oleh masing-masing desa," aku Dodi.
BACA JUGA:Tugu Prasasti TMMD ke-120 Capai Segini
BACA JUGA: Gusnan Minta Kenalkan Story Telling Sejak Dini, Ini Tujuannya
Dari empat desa yang lolos 500 besar penilaian ADWI 2024 tersebut, menurut Dodi, ada satu dedsa yang memiliki wisata unggulan berupa hutan yaitu Desa Pal 8. Dimana potensi wisata dari Desa Pal 8 adalah wisata alam Hutan Madapi atau Mahoni, Damar dan Pinus yang lokasnya berada didalam kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS).
"Desa Pal 8 ini didukung oleh usaha ekonomi kreatif yang digerakkan kaum prempuan berupa pembuatan makanan dan minuman yang berbahan hasil hutan," demikian Dodi.(ari)