Harianbengkuluekspress.id - Seorang warga Desa Purbosari Kecamatan Seluma Barat berinisial PJ (77) tahun, ditemukan tewas dengan cara gantung diri di dalam kamarnya kemarin pukul 19.30 WIB.
Korban nekat mengakhiri hidupnya karena diduga depresi akibat penyakit yang dideritanya tak kunjung sembuh.
Kejadian ini pun dibenarkan oleh Kapolsek Seluma, AKP Sukari, yang mendapatkan informasi kejadian tersebut, pihak kepolisian pun langsung mendatangi lokasi kejadian.
"Ya, benar gantung diri, kejadian sekitar jam 19.30 pertama kali ditemukan istrinya Sayem," kata Sukari.
BACA JUGA:Mirza Maju Pilwakot, Ambil Posisi Calon Wakil Wali Kota
BACA JUGA:14 Dokter Internship Siap Layani Warga Kaur
Lanjut Sukari, polisi langsung melakukan identifikasi terhadap korban, pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan mengamankan sejumlah barang bukti.
Dijelaskan, pemeriksaan, tidak terdapat tanda tanda kekerasan pada tubuh korban, berdasarkan keterangan saksi, korban melakukan bunuh diri dikarenakan depresi akibat sakit menahun
"Tidak terdapat tanda-tanda kekerasan pada tubuh, berdasarkan keterangan saksi, korban melakukan bunuh diri dikarenakan depresi akibat sakit menahun yang dideritanya selama kurang lebih 20 tahun," lanjutnya.
Diketahui, peristiwa gantung diri pertama kali diketahui oleh saksi Sayem (istri korban). Dimana sekira pukul 18.00 WIB ia mencari suaminya untuk salat Magrib, namun tidak menemukan.
BACA JUGA:Sukaraja Kembali Dilirik Investor Minyak Goreng, Ini Syarat yang Diminta Bupati
Kemudian ia pergi ke masjid untuk melaksanakan salat Magrib. Namun setelah selesai pulang dari masjid sekira pukul 19.30 WIB (habis Isya), ia kembali mencari suaminya PJ ke sebelah rumahnya yang masih dalam proses pembangunan dan menemukan suaminya sudah dalam keadaan tergantung di dalam kamar menggunakan tali tambang berwarna putih.
Melihat suaminya tergantung langsung berteriak dan meminta bantuan kepada tetangga, mendengar teriakan dari istri korban, tetangga pun mendatangi kediamannya dan selanjutnya menghubungi kepala desa serta masyarakat sekitar untuk bersama-sama menurunkan jenazah. (Jefrianto)