harianbengkuluekspress.id - Sebanyak 80 orang warga Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) saat ini sedang menjalani kursus bahasa jepang di LPK Kaizu Gakkau Kota Bengkulu.
Kursus bahasa Jepang ini merupakan salah satu program dari Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Benteng. Yaitu bekerjasama dengan LPK Kaizu Gakkau.
Dengan harapaan, peserta pelatihan bisa memiliki kemampuan berbahasa Jepang yang baik dan siap untuk menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI).
"Pada hari ini, kita kedatangan tamu yang berasal dari LPK SO Matahari Nusantara Sentosa dari Cianjur bersama konsultan mereka, Matsui yang merupakan pihak dari Negara Jepang," ungkap Kepala Disnakertrans Kabupaten Benteng, Tarmizi MPsi Psikolog didampingi Kabid Naker, Gala Putra Wijaya ST MM, Kamis 6 Juni 2024.
Pantauan BE, tim dari LPK SO Matahari Nusantara Sentosa selaku salah satu pihak yang bisa menfasilitasi keberangkatan PMI ke Jepang melakukan pemantauan ke seluruh kelas kursus bahasa Jepang.
"Kami datang ke sini untuk membantu orang-orang Indonesia berangkat ke Jepang. Harapan kita agar peserta lebih meningkatkan kualitas berbahasa Jepang agar kita bisa membantu keberangkatan mereka," kata Konsultan LPK SO Matahari Nusantara Sentosa, Matsui.
BACA JUGA:Disnakertrans Selesaikan Konflik Pekerja di PT Ini
BACA JUGA: Kota Bengkulu Terang Benderang, Pj Wali Kota Pasang LPJU di Pemukiman Warga
Matsui menjelaskan, ada banyak sektor pekerjaan di Jepang bervariasi dan cukup menjanjikan. Tentunya, pekerjaan yang bisa dikerjakan oleh orang-orang Indonesia. Diantaranya, bekerja di restoran, pengolahan makanan, pertanian, pengolahan rumput laut, pengolahan hasil ikan dan lain-lain.
"Kita berharap bisa membantu warga Indonesia, khususnya asal Kabupaten Benteng untuk bisa bekerja di Jepang.
Secara umum, syarat bekerja di Jepang dipermudah. Pria ataupun wanita usia dibawah 30 tahun masih bisa diberangkatkan," pungkasnya.
Sementara itu, Pimpinan LPK Kaizu Gakkau, Afrianto Sentosa menegaskan, pihaknya siap untuk memberikan materi kursus dengan teknik yang mudah untuk dipelajari peserta.
"Selain memiliki kemampuan berbahasa Jepang yang baik, kami juga mempersiapkan SDM yang disiplin dan mental yang siap untuk diberangkatkan ke Jepang," demikian Afrianto.(bakti)