"Jadi, ada 33 orang yang sudah dinyatakan lolos seleksi magang ke Jepang tingkat provinsi," bebernya.
Sebanyak 33 orang ini, menurut Syarif, tinggal menunggu cek kesehatan dari rumah sakit. Setelah itu, puluhan peserta akan di berangkatkan ke Jakarta. Nantinya, peserta akan mengikuti pendalaman bahasa Jepang. Proses belajar bahasa Jepang itu, dilakukan 2 hingga 3 bulan.
"Jika lulus, maka akan masuk asrama selama 4 sampai 6 bulan. Kalau sudah masuk asrama, maka 99 persen bisa berangkat ke Jepang," tambahnya.
Syarif menjelaskan, pemuda yang ikut magang kerja di Jepang setiap bulan akan digaji dari Rp 17 juta sampai Rp 35 juta.
Besaran gaji tergantung dari pekerjaan yang dilakukan. Sebab, banyak pekerjaan yang dibutuhkan. Seperti perusahaan manufaktur, pabrik, ibu rumah tangga, perawat, hingga bekerja di perkebunan.
"Kalau sudah bekerja, gajinya bisa ditransfer ke orangtua. Sehingga bisa memperbaiki nasib keluarga. Termasuk mengurangi angka kemiskinan di Bengkulu," tutup Syarif. (151/prw)