Harianbengkuluekspress.id-Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ma'arif Nahdlatul Ulama (NU) terletak di Desa Tanjung Beringin Kecamatan Curup Utara Kabupaten Rejang Lebong.
Pada hari raya idul adha 2024, melaksankaan kegiatan penyembelihan hewan kurban, Selasa 18 Juni 2024.
Dalam kegiatan tersebut ada empat hewan kurban yang disembelih yaitu 3 ekor sapi dan 1 ekor kerbau.
Ketua panitia kurban Ponpes Darul Ma'arif Nahdlatul Ulama Rejang Lebong, Herliardo mengungkapkan hewan korban yang mereka potong tersebut selain dari pengurus pondok pesantren juga dari masyarakat.
BACA JUGA:Berbagi Keberkahan, SMKN 1 Kota Bengkulu Bagi Ratusan Paket Daging Kurban
BACA JUGA:Cair 1 Juli, Segini Gaji Terbaru Pensiunan PNS, Golongan Ini Terima Hampir Rp 5 Juta
"Hewan kurban yang kita potong hari ini selain dari pengurus pondok juga dari masyarakat," kata Herliardo.
Herliardo juga mengungkapkan, jumlah hewan kurban yang dipotong di Ponpes Darul Ma'arif Nahdlatul Ulama Rejang Lebong tersebut juga meningkat dibandingkan dengan tahun 2023 lalu.
Dimana pada tahun 2023 lalu, jumlah hewan kurban yang mereka potong sebanyak 3 ekor sapi. Pada tahun 2023 lalu, hewan korban yang mereka potong juga dari pengurus pondok pesantren dan juga masyarakat.
"kita tidak membatasi siapa yang akan berkurban disini, jadi siapa saja yang mau berkurban disini kita persilahkan saja," ungkapnya.
Sementara itu daging kurbannya sendiri, dibagikan panitia kepada masyarakat di sekitar pondok pesantren yaitu masyarakat Desa Tanjung Beringin dan Tasikmalaya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Al-Ma'arif Rejang Lebong KH Ngadri Yusro, menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah mempercayakan proses pemotongan hewan korban mereka di Ponpes Darul Ma'arif Nahdlatul Ulama Rejang Lebong.
BACA JUGA:PPDB SMK di Bengkulu Bebas Zonasi, Ini Syaratnya
BACA JUGA:PPDB SMA/SMK Bengkulu Dibuka Besok, Ini Link dan Syarat Yang Perlu Disiapkan
"Kami menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah mempercayakan penyembelihan hewan kurbannya di Ponpes Darul Ma'arif Rejang Lebong ini," kata Ngadri Yusro.