Penurunan Stunting Fokus Baduta, Ini Keterangan Sekretaris Utama BKKBN

Kamis 20 Jun 2024 - 21:01 WIB
Reporter : Eko Putra Membara
Editor : Zalmi Herawati

BACA JUGA:Banyak Perpustakaan Belum Terakreditasi, Kadis DKP Sampaikan Ini

Zamhari menegaskan, percepatan penurunan angka stunting itu tidak hanya dilakukan oleh BKKBN maupun pemerintah daerah saja. Namun, semua pihak bisa ikut terlibat.

"Upaya kita bersama, untuk berkolaborasi menurunkan angka stunting," tuturnya.

Sementara itu, Gubernur Bengkulu Prof H Rohidin Mersyah mengatakan, peran sentral keluarga dalam upaya penanggulangan stunting sangat penting. Sebab, keluarga merupakan benteng utama dalam memerangi stunting dan membangun generasi muda yang sehat dan kuat.

"Keluarga adalah tumpuan rasa, media utama, tempat pertemuan semua hal penting dan esensial. Semua berawal dari keluarga dan kembali ke keluarga. Tidak ada yang bisa menggantikan posisi keluarga," ujar Rohidin.

BACA JUGA:Silpa Dihitung Ulang, Begini Pernyataan Wakil Ketua DPRD Provinsi Bengkulu

Rohidin mengibaratkan keluarga sebagai sumber energi yang dapat menyelesaikan berbagai masalah.  Keluarga itu bagaikan surga yang harus dijaga.

"Keluarga adalah energi. Kalau bisa dibangun dengan baik, masalah lain bisa diselesaikan. Apalagi stunting," tuturnya.

Rohidin juga menekankan pentingnya penanganan stunting dari hulu, dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk keluarga, media, dan jurnalis. Apalagi angka stunting di Bengkulu masih cukup tinggi.

"Penurunan stunting bukan hanya tentang kemiskinan, tetapi juga faktor lingkungan, pengasuhan, dan persiapan sebelum menjadi orang tua. Kita harus menyelesaikan masalah ini dari hulunya," beber Rohidin.

BACA JUGA:Kepahiang Terapkan SIPD Kemendagri Dalam Kelola Ini

Salah satu upayanya, menurut Rohidin, dengan melibatkan Kantor Urusan Agama (KUA) dalam edukasi dan pendampingan calon pengantin. Tujuannya untuk memastikan kesiapan mental dan fisik para calon orang tua sebelum memasuki jenjang pernikahan.

"Kita perlu komitmen bersama untuk menurunkan angka stunting. Semua pihak harus dilibatkan, termasuk teman-teman jurnalis," tegasnya.

Rohidin menyoroti peran penting media dalam mengedukasi dan mengadvokasi masyarakat terkait stunting. Pihaknya mendorong media untuk fokus pada konten yang bermanfaat dan mudah dipahami oleh masyarakat, khususnya generasi muda.

"Media sekarang menjadi sumber daya manusia. Media bisa menjadi vitamin atau racun. Maka posisi media sangat penting dalam menyukseskan penurunan stunting," pungkas Rohidin. (Eko Putra Membara)

 

Kategori :