Cegah Pelecehan Seksual di Sekolah, Angota DPRD Provinsi Bengkulu Ini Nyatakan Pentingnya Ada Langkah Khusus

Senin 24 Jun 2024 - 20:43 WIB
Reporter : Rewa Yoke
Editor : Zalmi Herawati

Harianbengkuluekspress.id - Kasus pelecehan seksual di lingkungan sekolah marak terjadi di Bengkulu beberapa waktu terakhir. Hal itu tentu saja menjadi perhatian serius oleh banyak pihak. Sehingga dibutuhkan upaya untuk mencegah kasus serupa terjadi dimasa mendatang.

Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu, Drs Sumardi SIP MM menekankan, pentingnya langkah-langkah pencegahan dan penanganan kasus pelecehan seksual, terutama yang melibatkan anak-anak sebagai korban.

"Pelecehan seksual merupakan pelanggaran serius yang tidak boleh dianggap remeh, terutama ketika korban adalah anak-anak yang seharusnya dilindungi di lingkungan pendidikan," ujar Sumardi, Senin 24 Juni 2024.

Menurutnya, sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman bagi anak-anak untuk belajar dan berkembang, bukan tempat yang menimbulkan trauma. 

BACA JUGA:6 Fraksi Setujui Raperda Jadi Perda Ini

BACA JUGA:PPDB SMP Negeri Dimulai, Kepala SMPN 1 Kota Bengkulu Pastikan Pendaftaran Gratis

"Anak-anak yang menjadi korban pelecehan seksual bisa mengalami trauma berkepanjangan yang mempengaruhi perkembangan mental dan emosional mereka," tambahnya. 

Selain itu, Sumardi juga menyerukan agar sekolah meningkatkan pengawasan dan keamanan di lingkungan mereka. Dia mendorong adanya kebijakan yang lebih ketat dan pendidikan yang lebih intensif tentang pentingnya menjaga keamanan di sekolah.

"Sekolah harus memastikan bahwa semua pihak, mulai dari guru hingga staf, memiliki pemahaman yang jelas tentang tindakan yang harus diambil jika ada dugaan pelecehan seksual," tegasnya. 

Untuk memperkuat upaya pencegahan, Sumardi mengusulkan setiap sekolah memiliki tim khusus yang dilatih untuk menangani kasus pelecehan seksual. Tim ini juga diharapkan dapat bekerja sama dengan pihak berwenang dalam menangani kasus-kasus yang terjadi.

BACA JUGA:9.362 Warga Belum Rekam KTP-el, Ini Penyebabnya

"Tim ini harus terdiri dari orang-orang yang memiliki keahlian dalam menangani trauma anak-anak dan dapat memberikan dukungan psikologis yang dibutuhkan," katanya. 

Selain pembentukan tim khusus, Sumardi juga mengusulkan adanya program edukasi yang berkelanjutan tentang pelecehan seksual untuk siswa, guru, dan orang tua. 

"Edukasi adalah kunci untuk mencegah pelecehan seksual. Semua pihak harus diberdayakan dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mengenali dan mencegah tindakan pelecehan," ujarnya.

Tidak hanya itu, Sumardi menekankan pentingnya penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku pelecehan seksual di lingkungan sekolah. Pemerintah harus menunjukkan bahwa tidak ada toleransi terhadap pelecehan seksual dengan memastikan pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal.

Kategori :