"Kami dari Gapki akan terus bersinergi dengan pemerintah daerah dan pusat. Kita akan optimalkan program pemerintah agar bisa berjalan khususnya di Bengkulu," tutupnya.
Sementara itu, Ketua Umum Gapki, Eddy Martono mengatakan, sesuai data BPS tahun 2019, jumlah perusahaan kelapa sawit di Bengkulu berjumlah 52 perusahaan. Sementara yang menjadi anggota GAPKI saat ini baru 14 perusahaan dengan total luasan sekitar 56 ribu hektare.
Ini berarti tidak semua perusahaan perkebunan kelapa sawit bergabung menjadi anggota Gapki karena berbagai pertimbangan. Namun, mengingat salah satu misi Gapki adalah sebagai mitra strategis pemerintah, terutama dalam tata kelola perkebunan besar sawit yang
baik, maka sudah sewajarnya semua perusahaan sawit menjadi anggota Gapki.
"Kami sangat mengharapkan pengurus baru Gapki Cabang Bengkulu dapat mendorong semua perusahaan perkebunan kelapa sawit di Bengkulu untuk dapat menjadi anggota Gapki," tutup Eddy.(999)