harianbengkuluekspress.id – Bahan baku sambal lokan yakni kerang lokan (kerang sungai / air payau) dari dalam daerah yang biasa didapat dari sungai Selagan Kabupaten Mukomuko saat ini terhenti. Pasalnya, para pencari lokan tidak berani lagi mencari lokan di sungai Selagan karena takut diterkam buaya hingga beralih profesi lain.
”Warga yang biasa menyelam mencari lokan sudah berhenti semua, karena mereka takut diterkam buaya,” ujar warga Tanah Harapan Kecamatan Kota Mukomuko, Robianto dikonfirmasi BE, Senin 8 Juli 2024.
Menurutnya, lokan atau kerang sungai ini berada di pasir lumpur di dasar sungai. Untuk mendapatkannya, para pencari lokan harus masuk dan menyelam ke dalam air. Di satu sisi ada buaya yang mengintai.
”Sudah dua orang warga kami yang diterkam buaya, semuanya penyelam utuk mencari lokan. Setelah kejadian kedua kali, penyelam lokan tidak berani lagi, dan memutuskan alih profesi," bebernya.
BACA JUGA:2 Pelajar Kota Terpilih Jadi Paskibra Tingkat Nasional, dari Sekolah Ini
BACA JUGA:Eka Diana Diusulkan Jabat Plt Kadinsos , Ini Penyebabnya
Dikatakan Robi, dulu tidak sedikit warga Tanah Rekah dan Tanah Harapan Kecamatan Kota Mukomuko menggantungkan hidup dari pekerjaan menyelam lokan. Mereka bisa mendapat penghasilan antara Rp 100 hingga Rp 300 ribu perhari.
”Saat ini penyelam lokan beralih profesi mencari pekerjaan lain dan mayoritas buruh harian lepas,” bebernya. Ia menerangkan, meski lokan dalam daerah susah didapat, namun kuliner sambal lokan tetap produksi. Informasinya, lokan yang beredar di Kabupaten Mukomuko dipasok dari luar daerah, yakni Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. “Di pasar-pasar tradisional di daerah kita ini masih ada yang jual lokan. Informasinya dari daerah Indrapuro, Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat,” ungkapnya. Sambal Lokan atau dikenal Samba Lokan sudah menjadi kuliner Kabupaten Mukomuko paling populer. Samba atau rendang lokan bukan saja dikonsumsi oleh masyarakat di daerah ini, akan tetapi sudah menjadi makanan yang diminati masyarakat luar kabupaten Mukomuko hingga luar Provinsi Bengkulu. Sebagaimana diketahui dua orang warga Kota Mukomuko yakni satu warga Desa Tanah Rekah dan satu orang warga Tanah Harapan tewas diterkam buaya saat sedang mencari lokan di Sungai Selagan. Diketahui pula, warga setempat bersama tim BKSDA dan Pemkab Mukomuko sudah memasang perangkap jenis kerangkeng untuk mengevakuasi buaya di Sungai Selagan tersebut.(budi)