Harianbengkuluekspress.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Selatan (BS) melalui DPMTSP menyampaikan bahwa investor dari Cina telah melakukan survei potensi yang ada di Bumi Sekundang Setungguan.
Salah satunya adalah potensi yang cukup menjanjikan yaitu sarang burung walet yang ada di BS.
Kepala DPMPTSP BS, Dr Edwin Permana ST MT MM menuturkan minat China terhadap potensi sarang burung walet tersebut sangat serius. Hal tersebut dikarenakan sarang burung walet memiliki nilai jual yang tinggi, bahkan menjadi sebuah minat bagi para investor untuk membangun sebuah sarang burung walet yang ada di BS.
"Perkembangan setelah Investor dari China melakukan kunjungan kerjanya melihat potensi yang ada di tempat kita (BS, red) banyak dijumpai peternak walet. Sehingga mereka menyampaikan minat untuk mengimpor sarang walet dalam jumlah yang banyak setiap bulannya," ujar Edwin kepada BE, Kamis 11 Juli 2024.
BACA JUGA:171 Bintara Dilantik, Ini Pesan Irwasda Polda Bengkulu
BACA JUGA:Atlet Bulu Tangkis Semaku Meriahkan Kapolres Cup
Lebih lanjut, Edwin menyampaikan bahwa Bupati BS, Gusnan Mulyadi sudah mengintruksikan unutk menindak lanjuti minat China tersebut. Sebab akan menjadi potensi yang sangat menjanjikan bagi BS untuk pembangunan yang berkelanjutan.
“Terkait permintaan investor dari China memerintahkan untuk Pemkab Bengkulu Selatan dapat memfasilitasi penyediaan sarang burung walet dengan peternak dan pengumpul yang ada di wilayah Bengkulu Selatan,” sampainya.
Edwin juga mengungkapkan Pemkab BS akan segera menindak lanjuti minat investor China tersebut, Ia juga menambahkan bahwa Pemkab BS akan memenuhi dan menyiapkan yang dibutuhkan investor China untuk dapat menanamkan modalnya.
"Jadi intinya Pemkab Bengkulu Selatan siap memenuhi permintaan investor dari China," ungkapnya.
BACA JUGA:Program Masdilan Ditunda, Kepala Disperindagkop Jelaskan Ini Penyebabnya
Lebih jauh, Edwin menjelaskan ada banyak manfaat atau khasiat dari produk sarang burung walet di Indonesia. Bahkan manfaat tersebut sudah dirasakan masyarakat di Tiongkok atau China.
“Hal itu tentu berpotensi terhadap meningkatnya permintaan sarang burung walet dari tanah air. Kita tahu bahwa Tiongkok merupakan mitra dagang terbesar Indonesia selama delapan tahun terakhir. Semoga kerjasama ini dapat berjalan sesuai dengan harapan," pungkasnya. (Renald)