Harianbengkuluekspress.id - Ini kabar gembira bagi perangkat desa. Pasalnya, pendaftaran kuliah gratis bagi perangkat desa di Provinsi Bengkulu akan dibuka Agustus 2024 mendatang.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Bengkulu, Siswanto SSos MSi mengatakan, saat ini pihaknya masih mempersiapkan rencana pendaftaran kuliah gratis untuk para kepala desa (kades) dan perangkat desa yang ingin melanjutkan program pendidikan strata satu (S1).
"Target kita akhir bulan Juli ini atau awal bulan Agustus, kita akan buka pengumuman pendaftaran," terang Siswanto, Minggu, 14 Juli 2024.
Dijelaskannya, pendaftaran akan dilakukan selama bulan Agustus. Nantinya, ada sebanyak 100 orang perangkat desa yang bakal mengikuti kuliah gratis dibiayai oleh APBD Provinsi Bengkulu tahun anggaran 2024.
"Akhir Agustus kita tutup pendaftarannya," ujarnya.
BACA JUGA:APBD Tak Mampu Perbaiki Jalan Lebong - RL, Bakal Diserahkan ke Pemerintah Pusat
BACA JUGA: Ibu dan Bayi Dimakamkan Sesuai Amanah, Jenazah Dibawa ke Desa Ini di Provinsi Sumatera Selatan
Siswanto menjelaskan, lokasi pendaftaran tersebut akan dilakukan di setiap Dinas PMD Kabupaten di Provinsi Bengkulu. Calon pendaftar tentunya harus memenuhi syarat yang telah ditentukan. Seperti perangkat desa tersebut masih aktif bertugas. Kemudian, minimal jabatan yang diembannya selama 2 tahun.
"Kalau kurang dari 2 tahun menjabat, tentu tidak diterima," tambah Siswanto.
Untuk seleksi pendaftaran, nantinya akan dilakukan oleh pihak Universitas Terbuka (UT). Tentunya, akan dilakukan perangkingan terhadap proses seleksi.
"Misalnya yang mendaftar 200 orang, maka kita ambil ranking 1 sampai ranking 100. Nanti pihak Universitas Terbuka yang melakukan tesnya," ungkapnya.
Siswanto mengatakan, pendaftaran kuliah gratis para perangkat desa tahun ini merupakan angkatan ketiga.
"Jadi tahun ini, masuk angkatan ketiga," beber Siswanto.
Disisi lain, program kuliah gratis bagi perangkat desa ini untuk memberikan tambahan pengetahuan dan keterampilan bagi para aparatur desa. Harapannya, para peserta dapat menunjukkan peningkatan dalam pengelolaan pemerintahan desa dan pelayanan kepada masyarakat.
"Target kita, para aparatur desa mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan tentang peningkatan kapasitas Pemerintahan desa. Sehingga pembangunan desa benar-benar sesuai yang diharapkan," tutup Siswanto. (151)