Pelajar Ngaku Diculik Ternyata Hoax, Begini Ceritanya

Selasa 30 Jul 2024 - 21:29 WIB
Reporter : bakti
Editor : novriyanto

harianbengkuluekspress.id  - Personel Polsek Talang Empat dan Satreskrim Polres Bengkulu Tengah (Benteng) melakukan pendalaman terhadap dugaan penculikan yang dialami pelajar SMP, berinisial AA (13), warga Desa Nakau Kecamatan Talang Empat beberapa waktu lalu.
Alhasil, terungkap fakta bahwa pengakuan Adek Ananta ternyata informasi bohong alias hoax.

"Dari hasil pemeriksaan terhadap 5 orang saksi, rekaman CCTV dan penelusuran ke berbagai lokasi yang katanya sebagai lokasi penculikan, ternyata itu tidak benar alias berita hoax atau bohong.
Yang bersangkutan juga sudah memberikan pernyataan atau klarifikasi bahwa itu semua (penculikan,red) tidak benar," terang Kapolres Benteng, AKBP Dedi Wahyudi SSos SIK MH MIK didampingi Kasat Reskrim, AKP Edi Hermanto Purba SH MH dan Kapolsek Talang Empat, AKP Bayu Heri P SH MH saat menggelar konferensi pers di Mapolres Benteng, Selasa 30 Juli 2024.

Dari hasil interogasi, sambung Kapolres, diketahui bahwa AA mengaku diculik karena takut dimarahi orang tuanya. Berawal dari AA yang sedang dimabuk asmara berniat untuk berkunjung ke rumah pacar berinisial K.
AA pergi bersama temannya, yaitu K setelah meminta izin kepada orang tuanya. Saat itu, AA pergi dengan alasan hendak menunaikan ibadah salat Magrib sekitar pukul 17.30 WIB, Minggu 21 Juli 2024.
AA yang sedang di mabuk asmara seolah lupa waktu dan bermain di rumah pacar hingga pukul 20.00 WIB.

Karena merasa takut akan dimarahi orang tuanya karena pulang larut malam, AA akhirnya pulang ke rumah dan mengaku telah menjadi korban penculikan.
AA mengarang berita bohong hingga akhirnya apa yang disampaikannya menjadi viral, baik itu di media sosial (Medsos) maupun media massa.

BACA JUGA:Posisi Bento Belum Aman, Partai Besar Ini Belum Tetapkan Calon Wali Kota Bengkulu yang Diusung

BACA JUGA:Kodim 0408 Gelar Lomba Video Kreatif, Pemenangnya Bisa Dapatkan Ini
"Karena tak pernah pulang larut malam, jadi ada unsur atau perasaan tak enak, takut atau was-was dimarahi orang tua. Oleh karena itu, setiba di rumahnya, AA mengaku bahwa ada yang telah menculiknya," terang Kapolres.

Sementara itu, orang tua AA  Anang mengaku, bahwa dirinya baru mengetahui bahwa anaknya telah berbohong. Menyikapi hal itu, Anang menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak atas berita hoax yang tersebar luas dan meresahkan berbagai pihak.


"Dengan adanya kejadian yang merasahkan warga, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Terutama kepada anggota kepolisian," tutup Anang.(bakti)

Kategori :