Harianbengkulueskpress.id- Lima pelajar Indonesia berhasil megukir prestasi dikancah internasional dalam ajang International Phsysics Olympiad (IPhO) ke-54 di Isfahan, Iran.
Ke-lima pelajar itu yakni, Zahran Nizar Fadhlan dari SMA Negeri 1 Padang berhasil meraih medali perak. Kemudian, medali Perunggu diraih oleh Kaitlyn Iliana Toniman dari SMAS Kristen BPK Penabur Gading Serpong .
Selanjutnya, Honorable Mention diraih oleh Clarissa Aurelia Nahid Saputra dari SMA Negeri Unggulan M.H. Thamrin DKI Jakarta, Daniel Mark dari SMAS 1 Kristen BPK Penabur DKI Jakarta, dan Adika Rasendriya Arya Putra dari MAN 2 Kota Malang.
Untuk bisa meraih medali bukan perkara mudah, mereka harus berkompetisi menyelesaikan tantangan demi tantangan yang diberikan panitia.
Diketahui, kompetisi IPhO memiliki dua bagian yaitu, ujian teori dan praktik, masing-masing berdurasi lima jam, dan dijadwalkan dengan satu hari istirahat di antara ujian.
BACA JUGA:Bangga,, 5 Pelajar Indonesia Sabet Juara Olimpiade Fisika Internasional
Kemudian, ujian teori terdiri dari tiga soal sedangkan ujian eksperimen dapat terdiri dari satu atau dua soal dari berbagai bidang fisika.
Selama sembilan hari berkompetisi di negeri orang, dibawah tim pembina Triyanta Mugianto dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Rinto Anugraha Nur Qomaru Zaman dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
Tidak semudah membalikkan telapak tangan, selama berkmpetisi para peserta mengaku deg-deg an, mereka harus siap dan cekatan menyelesaikan semua tugas dan durasi yang diberikan.
Alhasil, kemampuan dan kerja keras para peserta membuahkan hasil. mereka berhasil menyisihkan para peserta dari bebagai belahan negara di dunia.
Lima penghargaan dipersembahkan pelajar Indonesia mengharumkan nama Indonesia dikancah internasional.
Zahran Nizar Fadhlan peraih medali perak IPhO dari SMA Negeri 1 Padang mengaku terharu dan bangga bisa meraih prestasi kembali di ajang talenta internasional.
Zahra adalah peraih perunggu pada ajang International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOAA) pada tahun lalu dengan menyabet medali perunggu.
Diceritakannya, awal ia mengikuti kompetisi bidang ini, saat itu bertepatan dengan pandemi covid-19, ditengah keterbatasan kegiatan di luar rumah. Ia mengisi kegiatan sehari-hari dengan menonton tayangan YouTube.