Harianbengkuluekspress.id-Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menunjukkan komitmen besar dalam mendukung kegiatan Paskibraka dengan mengalokasikan dana sebesar Rp 1 miliar.
Langkah ini diambil untuk memastikan keberhasilan persiapan dan pelaksanaan Paskibraka tahun 2024, mulai dari tahap seleksi hingga pemberian reward bagi para anggota yang berprestasi.
"Total dana sekitar Rp 1 miliar ini sudah termasuk anggaran reward bagi anggota Paskibraka tahun 2024," ujar Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Mukomuko, Ali Muchsin, S.Pd.
Pembiayaan Paskibraka mencakup berbagai aspek, termasuk seleksi, latihan, masa karantina, serta pengadaan atribut dan pakaian.
BACA JUGA:Atasi Stunting, Kodim 0425 Seluma Gelar Program Dapur Masuk Sekolah, Terbaru Datangi SD Ini
BACA JUGA:Pelaksanaan Haji 2024 Sukses, Kemenag BS Gelar Tasyakuran
Anggaran ini juga meliputi biaya untuk penyelenggaraan upacara bendera Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus mendatang.
"Dana Rp 1 miliar itu juga mencakup pembiayaan selama masa latihan dan karantina, serta pengadaan seragam dan atribut Paskibraka," tambah Ali Muchsin.
Sebanyak 36 calon anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Mukomuko akan menjalani masa karantina selama 14 hari, mulai tanggal 4 hingga 18 Agustus 2024. Karantina ini bertempat di Hotel Madiyara, Desa Ujung Padang, Kecamatan Kota Mukomuko.
"Selama masa karantina, calon anggota Paskibraka akan menjalani latihan terpusat atau training center (TC) di bawah pendampingan instruktur dari personel TNI AD, Purna Paskibraka Indonesia (PPI), dan Kesbangpol," jelas Ali Muchsin.
Latihan terpusat ini bertujuan untuk mematangkan persiapan pengibaran bendera merah putih pada upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 di Pemkab Mukomuko.
Selama masa karantina, calon anggota Paskibraka diwajibkan mengikuti latihan secara disiplin dan fokus.
"Latihan terpusat ini harus dilakukan dengan disiplin tinggi. Mereka harus fokus dan serius," tegas Ali Muchsin.
Selama karantina, kebutuhan makanan dan kesehatan para anggota Paskibraka juga diawasi secara ketat. Petugas tim medis, termasuk seorang dokter khusus, telah ditunjuk untuk mendampingi dan memastikan kesehatan para anggota Paskibraka.
Makanan yang disediakan pun harus memenuhi standar empat sehat lima sempurna.