Harianbengkuluekspress.id - Angka kecelakaan lalu lintas melibatkan sepeda motor di Provinsi Bengkulu tinggi. Upaya pencegahan telah dilakukan dengan melibatkan tokoh adat, agama, kantor desa, kecamatan serta sekolah. Sejumlah pihak tersebut dilibatkan untuk memberikan imbauan, serta sosialiasi terkait larangan balap liar, serta penggunaan knalpot brong. Tidak kalah pentingnya untuk menaati aturan lalu lintas, menggunakan kelengkapan saat mengendarai sepeda motor dan patuhi peraturan lalu lintas.
"Iya memang kecelakaan meningkat berdasarkan data dari Ops Patuh Nala 2024. Banyak faktornya seperti, tidak mematuhi peraturan lalu lintas salah satunya. Paling banyak pengendara sepeda motor," jelas Direktur Lalu Lintas Polda Bengkulu, Kombes Pol Joko Suprayitno kepada BE, Senin,12 Agustus 2024.
Selama 2024, korban kecelakaan lalu lintas didominasi pelajar dan mahasiswa. Dari 90 orang yang menjadi korban, 30 orang diantaranya pelajar dan mahasiswa menggunakan sepeda motor. Dit Lantas Polda Bengkulu dan Sat Lantas jajaran setiap melakukan operasi sasarannya pelajar dan mahasiswa. Kebanyakan dari mereka belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).
"Sekitar 80 persen itu pelajar dan mahasiswa. Upaya dari kami sejauh ini sosialisasi, memberikan imbauan ke sekolah sekolah," imbuh Dir Lantas.
BACA JUGA:Ratusan Personel Latihan Sispam Kota, Polda Bengkulu dan Jajaran Siap Amankan Pilkada 2024
BACA JUGA:Pasokan Listrik HUT RI Aman, Ini Pernyataan Manager PLN UP3 Bengkulu
Jumlah sepeda motor memang lebih banyak dibandingkan kendaraan lain di Provinsi Bengkulu. Sehingga menyumbang angka pelanggaran paling tinggi. Gelaran operasi patuh nala 2024, sebanyak 4.296 sepeda motor tercatat melakukan pelanggaran. Mirisnya pelanggaran yang paling banyak adalah tidak menggunakan helm. Banyak kecelakaan lalu lintas mengakibatkan meninggal dunia, karena pengendara motor tidak menggunakan helm. (Rizki Suryam Tama)