Harianbengkuluekspress.id- Diera perkembangan zaman saat ini penggunaan alat ultrasonografi (USG) sangat sering digunakan dalam berbagai konteks medis termasuk selama kehamilan.
Secara umum, penggunaan USG dinilai hal yang umum dan umumnya dianggap aman. USG adalah prosedur pencitraan yang menggunakan suara frekunsi tinggi untuk menghasilkan gambar dari dalam tubuh.
Selama kehamilan, penggunaan USG juga untuk memantau perkembangan janin dan memastikan kesehatan ibu adan bayi. Dari rekam suara diubah menjadi gambar oleh komputer.
Namun tahukan Anda, ditengah manfaatnya tetapi ada beberapa mitos yang berkembang di masyarakat, salah satunya mitos terlalu sering menggunakan USG bisa berbahaya bagi kehamilan.
Mitos berkembang, orang yang sering melakukan USG dapat menyebabkan kerusakan pada janin.
BACA JUGA:Cantik Sebagai Tanaman Hias,Berikut Manfaat Bunga Geranium Untuk Kesehatan
BACA JUGA:Tak Banyak Yang Tahu, Selain Aroma Wangi, Daun Pandan Kaya Akan Manfaat Untuk Kesehatan
Dari berbagai sumber, orang hamil yang kerap melakukan USG bahwa USG, jika digunakan dengan benar dan sesuai dengan pedoman, tidak menyebabkan kerusakan pada janin.
Gelombang suara yang digunakan dalam USG tidak sama dengan radiasi ionisasi yang digunakan dalam beberapa bentuk pencitraan medis lainnya.
Lembaga kesehatan, American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) dan World Health Organization (WHO) menyebutkan USG umumnya aman bagi janin dan ibu jika digunakan sesuai dengan pedoman yang ada.
Tidak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa USG yang digunakan secara medis dan sesuai dengan pedoman menyebabkan masalah kesehatan serius pada janin.
USG telah digunakan selama beberapa dekade dan penelitian menunjukkan bahwa risiko potensial sangat rendah.
Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa USG menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak setelah lahir. Studi yang ada umumnya tidak menemukan efek negatif jangka panjang dari USG pada perkembangan atau kesehatan anak. (**)