Harianbengkuluekspress.id- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melakukan kunjungan kerja terkait Capaian Nasional Program Prioritas selama lima tahun terakhir.
Kunjungan kerja tersebut, langsung dipimpin Direktur Jenderal (Dirjen) Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Prof. Dr Nunuk Suryani MPd.
Diketahui, di tahun 2024, Bengkulu merupakan salah satu dari enam Provinsi yang dikunjungi.
Dijadwalkan, Dirjen GTK akan berada di Bengkulu selama dua hari yakni Kamis hingga besok Jumat, 15 s.d. 16 Agustus 2024. Salah satu agendanya yakni bertemu guru Penggerak.
"Kami mau apresiasi capaian program-program prioritas di Bengkulu, salah satu provinsi dengan capaian terbaik dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar (KMB) dalam dunia pendidikan,dengan capaian yang baik itu, peran aktif Guru Penggerak di Bengkulu patut diapresiasi," ungkap Nunuk diawal ramah tamah dan dialog bersama guru penggerak di Bengkulu, Kamis 15 Agustus 2024 malam.
Menurut Nunuk, berkat capaian itu juga, menjadi salah satu alasan pihaknya mengunjungi Bengkulu, dan berbagi pengalaman dari guru penggerak yang menjadi ujung tombak dalam implementasi KMB. Hal tersebut tidak luput dari peran pemerintah daerah.
"Peran pemerintah daerah (Pemda) di Bengkulu juga patut kita apresiasi, sehingga capaian kebijakan merdeka belajar sesuai dengan apa yang diharapkan," ujar Nunuk.
Dijelaskan Nnunuk, implementasi KMB yang sudah dilakukan sejak empat tahun lalu, sudah mulai dirasakan saat ini manfaatnya bagi dunia pendidikan.
Yang kami harapkan adalah masyarakat di Bengkulu dan Indonesia pada umumnya mengetahui implementasi kebijakan Merdeka Belajar. Bahwa program yang sudah berjalan (terus) naik dan di masa mendatang akan berjalan baik.
"Makanya pada malam ini saya ingin mendengar langsung pengalaman dari guru penggerak, dalam implementasi KMB. Sehingga masyarakat bisa tahu, dan kebijakan merdeka belajar dapat terus dilanjutkan," tambah Nunuk.
Sementara Kepala Balai Guruk Penggerak (BGP) Provinsi Bengkulu, Hendra Apriawan, ST mengajak para guru penggerak untuk terus memberikan pelayanan prima pada siswa.
"Karena pelayanan itulah yang menjadi kunci penting jika bapak, ataupun ibu guru penggerak ingin bahagia di masa tua," ujar Hendra.
Lebih lanjut Hendra menyampaikan, jadi mari berikan pelayanan seprima mungkin, terutama pada siswa-siswa yang ada di kelas.
"Karena 20 atau 30 tahun lagi, mereka bakal jadi pemimpin-pemimpin atau generasi penerus di masa depan, yang tentunya menggantikan peran kita. Sehingga penting bagi kita membekali mereka dengan karakter yang kuat, dan berakhlak baik," tutup Hendra. (**)