Harianbengkuluekspress.id - Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bengkulu menyatakan akselerasi belanja APBN di Bengkulu perlu digenjot sebagai upaya pengendalian inflasi dari sektor kebijakan fisikal. Hal ini dilakukan mengingat realisasi belanja hingga 31 Juni 2024, tercatat hanya mencapai Rp 8,9 triliun atau 54,33 persen dari target APBN regional mencapai Rp 16,44 triliun.
Kakanwil DJPb Provinsi Bengkulu, Bayu Andy Prasetya mengatakan, belanja APBN di Bengkulu perlu digenjot karena ini sudah memasuki semester 2 tahun 2024. Hal ini dilakukan mengingat belanja APBN dapat membantu daerah dalam mengendali angka inflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Bengkulu.
"Kami minta kepada seluruh satker di Bengkulu agar bisa menggenjot belanja APBN di Bengkulu, untuk apa, untuk mengendalikan inflasi dari sektor kebijakan fiskal," kata Bayu, Senin 19 Agustus 2024, kepada BE.
Selain menggenjot belanja APBN di daerah, Satker di Bengkulu juga harus tetap merealisasikan belanja dengan penuh kehati-hatian. Hal ini dilakukan agar tidak menimbulkan persoalan hukum di kemudian hari.
BACA JUGA:Tegu Kantongi Dukungan Perindo, sudah 4 Parpol yang Mendukung
"APBN merupakan tumpuan dalam menjaga daya beli masyarakat dan mengendalikan inflasi dari sisi kebijakan fiskal," ujar Bayu.
Ia mengaku, APBN di Provinsi Bengkulu masih memiliki peran yang dominan dalam perekonomian. Sebab porsi transfer ke daerah dari pemerintah pusat memegang porsi yang masih tinggi yaitu di atas 75% pendapatan daerah.
"Untuk itu tugas kita bersama-sama dalam menjaga pondasi APBN agar terus dibangun dan dijaga secara kuat dan disiplin. Akselerasi belanja perlu dilaksanakan, namun tetap harus dilaksanakan dengan penuh kehati-hatian," tegasnya.
Ia menjelaskan melihat dari sisi kinerja APBN hingga Juni 2024, pendapatan negara masih positif dan neraca perdagangan di Bengkulu juga masih terjaga dan mengalami surplus. Di sisi lain, belanja negara sudah menunjukan peningkatan melalui pencairan gaji dan tunjangan ASN ke-13 di Bulan Juni 2024.
BACA JUGA:KUA-PPAS APBD-P 2024 Ditandatangani
"Hal ini diharapkan bisa menguatkan peran APBN pada situasi perekonomian terkini," ujarnya.
Ia menyatakan secara umum, realisasi APBN sampai dengan 31 Juni 2024 di regional Bengkulu terus menunjukan tren yang positif khususnya di sisi penerimaan. Sampai dengan akhir Juni 2024, realisasi pendapatan negara di Provinsi Bengkulu tercatat mencapai Rp 1,93 triliun atau 58,09% dari target pada APBN 2024 sebesar Rp 3,33 triliun.
"Dari kinerja penerimaan sebenarnya sudah bagus, kita berharap sampai penutupan tahun 2024 ini, tren positif ini tetap berlanjut," tutupnya. (Rewa Yoke)