Hadirnya program TMMD Reguler ke-121 yang dilaksanakan Kodim 0409/Rejang Lebong di Desa Belumai 1 dan Desa Belumai 2 Kecamatan Padang Ulak Tanding menjadi berkah tersendiri bagi Ponisih dan keluarganya. Keluarga Ponisih yang selama ini tinggal di rumah tak layak huni, rumah berlantai tanah, kamar hanya 1 kamar dengan 2 anak dan tak punya WC. Akhirnya bisa mendapatkan rumah layak huni.
Ari Apriko, Padang Ulak Tanding
Program TMMD Reguler ke-121 Kodim 0409/Rejang Lebong, benar-benar memberikan manfaat yang luar biasa kepada masyarakat Desa Belumai 1 dan Desa Belumai 1, tak terkecuali untuk Ponisih dan keluarganya. Hadirnya Satgas TMMD reguler ke-121 Kodim 0409/Rejang Lebong bak 'tangan' Tuhan bagi Ponisih dan keluarganya, karena Satgas TMMD mengulurkan tangan berhasil mewujudkan keinginan Ponisih untuk memiliki rumah yang layak huni.
Sebelum program TMMD hadir di desa mereka, Ponisih bersama sang suami Pidianto (62) dan dua dari tiga anak mereka tinggal di rumah tak layak huni yang berdindingkan kayu dan berlantaikan tanah. Tak hanya itu, rumah tersebut hanya memiliki satu kamar yang harus dibagi bersama dua anak mereka yang masing-masing saat ini tengah kelas 2 MAN dan 2 MTs.
Selain hanya memiliki satu kamar, rumah yang telah mereka tempati selama lebih dari 20 tahun tersebut tidak memiliki WC. Untuk membuang hajat, Ponisih dan keluarga harus menumpang ke rumah orang tua mereka yang tak jauh dari rumah yang mereka tempati.
BACA JUGA:2.000 Dosis VAR Gratis, Ini Jadwal Pelaksanaannya
BACA JUGA:Pilkada, Jangan Lakukan Ujaran Kebencian
Namun, semua itu tinggal kenangan Ponisih bersama keluarganya, karena hadirnya Program TMMD ke-121 Kodim 0409/Rejang Lebong, mewujudkan mimpi Ponisih bersama keluarga untuk memiliki rumah yang layak.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak-bapak TNI, karena mewujudkan keinginan kami memiliki rumah yang layak," sampai Ponisih usai menerima kunci rumah sembari menitikkan air mata karena haru atas bantuan yang diberikan TNI.
Ponisih mengaku, ia sangat berterima kasih kepada Satgas TMMD, karena ia dan keluarga termasuk keluarga tidak mampu sehingga untuk bermimpipun untuk memiliki rumah yang layak ia tak berani.
Ponisih sendiri buruh serabutan yang bila ada ajakan bekerja dalam seharinya ia hanya bisa menghasilkan Rp 50 ribu. Saat tak ada panggilan tetangganya untuk membantu pekerjaan, seperti ke kebun dan lainnya, ia harus menganggur bahkan sampai seminggu.
BACA JUGA:Perusahaan Besar Diminta Kerja Sama dengan Perusahaan Lokal
Ponisih selama beberapa tahun ini menjadi tulang punggung keluarga, karena sang suami yang sudah memasuki usia senja sudah tidak bisa lagi kerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka.
"Suami saya sudah 60 tahun lebih sehingga tidak bisa bekerja keras lagi, paling bantu-bantu di rumah. Jadi untuk kebutuhan hidup saya yang mencari dengan upahan yang seharinya mendapat Rp 50 ribu," ungkap Ponisih.
Dengan penghasilan yang tak menentu tersebut, menurut Ponisih, suatu hal yang tak mungkin terjadi bagi mereka untuk memiliki rumah. Karena untuk memenuhi kebutuhan makan sehar-hari saja mereka masih kekurangan. Namun, berkat program TMMD, saat ini mereka memiliki rumah yang layak huni yang memiliki dua kamar dan berlantaikan semen, serta memiliki WC serta fasilitas lainnya yang membuat mereka semakin nyaman. Sebagai bentuk syukur atas rumah yang dibangun Satgas TMMD tersebut, Ponisih sampai sujud syukur di depan rumahnya tersebut.