Harianbengkuluekspress.id- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Selatan (BS) melalui Dinas PUPR terus berupaya mencari solusi terbaik mencegah banjir susulan di Desa Batu Kuning, Kecamatan Pasar Manna.
Sebab dikhawatirkan jika tidak diambil langkah cepat banjir susulan akan memberikan dampak yang lebih buruk.
Kepala Dinas PUPR BS, Tedy Setiawan ST MSi melalui Kepala Bidang Bina Marga, Abdullah Umayah terjun langsung ke titik lokasi terdampak banjir di Desa Batu Kuning.
Ia tidak sendirian dalam mengecek lokasi terdampak banjir tersebut, karena didampingi pihak kecamatan dan pemerintahan desa (Pemdes) setempat.
BACA JUGA:Pilbup Benteng 2024, Rachmat-Tarmizi Terima Rekom B1 KWK dari Partai Gerindra
BACA JUGA:IRT di BS Nekat Selingkuh Saat Suami Merantau, Begini Pengakuannya
"Bersama pihak kecamatan dan pemerintahan desa kami sama-sama mengecek penyebab banjir di Desa Batu Kuning ini. Banjir ini kita lihat disebabkan karena intensitas curah hujan yang tinggi dan jalur pembuangan air yang kurang memadai," ujar Umayah kepada BE, Minggu 25 Agustus 2024.
Lebih lanjut, Umayah menjelaskan ada saluran pembuangan air yang tertutup di titik lokasi banjir.
Sehingga pembuangan air hujan ke sungai terganggu dan menyebabkan genangan banjir yang merendam perumahan warga dan melumpuhkan arus lalu lintas di jalan lintas Sumatera selama lebih kurang 3 jam di Desa Batu Kuning.
"Jadi untuk mengatasi banjir ini kami meminta kerelaan masyarakat untuk membuka saluran air yang tertutup untuk mencegah terjadinya banjir susulan," jelasnya.
Pada kesempatan itu, Camat Pasar Manna, Mimi Herawati MSi menyampaikan bencana banjir hebat terjadi pada Jumat 24 Agustus 2024 dini hari lalu.
BACA JUGA:Porwanas 2024, Rio Susanto Fotografer BE Juara 3, Segini Total Medali yang Diraih PWI Bengkulu
BACA JUGA:Amalkan Doa Ini Saat Ada yang Kesurupan, Insya Allah Segera Sadar
Dari data korban bencana, setidaknya ada sebanyak 12 unit rumah warga yang rusak dan 3 di antaranya mengalami rusak berat.
"Banjir juga selain menyebabkan kerusakan pada bangunan rumah. Juga menyebabkan puluhan alat elektronik dan perabotan rumah tangga warga mengalami kerusakan hingga hilang terbawa arus banjir, beserta barang berharga lainnya seperti uang tunai hingga Rp 5,5 juta milik warga," sampainya.