Dewan Berganti, Apakah Persoalan SMKS Aisyiyah Dihentikan? Ini Kata Barli Halim

Senin 26 Aug 2024 - 11:44 WIB
Reporter : Renald
Editor : Asrianto

Harianbengkuluekspress.id-Ketua DPRD Bengkulu Selatan (BS), Barli Halim SE yang berhasil terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Bengkulu memastikan permasalahan yang belum tuntas akan tetap berlanjut.

Salah satunya adalah permasalahan di SKMS Aisyiyah Manna yang mendapatkan sorotan dari berbagai pihak.

Pihak SMKS Aisyiyah Manna dipastikan akan dipanggil dalam waktu dekat, karena kebijakannya kepada 3 orang siswinya.

Pasalnya 3 siswi yang dinyatakan naik kelas di dalam raport sekolah tidak diakui pihak sekolah dan satu di antara siswi memilih putus sekolah karena kecewa.

BACA JUGA:25 Anggota DPRD Lebong Resmi Dilantik, 14 Wajah Baru dan 11 Wajah Lama, Berikut Nama-namanya

BACA JUGA:Lapor Diri PPG Bagi Calon Guru Dimulai Hari ini, Berikut Dokumen Yang Disiapkan

"Jika dilihat dari pemberitaan yang telah beredar di beberapa media. Sebenarnya kita merasa sedih karena atas kebijakan yang diambil oleh pihak sekolah justru telah mencoreng nama baik dunia pendidikan," ujar Barli kepada BE, Minggu 25 Agustus 2024.

Lebih lanjut, Barli mengatakan sebelum mengambil tindakan atau langkah untuk menindak lanjuti permasalahan di SMKS tersebut.

DPRD BS akan memanggil pihak sekolah untuk meminta penjelasan permasalahan tersebut. 

"Nanti kita akan mengetahui mengapa hal ini bisa terjadi apakah itu sebuah kelalaian dari pihak sekolah atau kesalahan yang dilakukan oleh oknum," katanya.

Barli menyampaikan setelah dipertemukan semua pihak dan mengetahui duduk perkaranya.

BACA JUGA:Harga Ayam Potong di BS Meroket, Segini Besarannya Per kg

BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Pagi Ini, Senin 26 Agustus 2024, Menguat Tajam Terhadap Dolar AS

Maka akan diambil keputusan yang baik dan benar untuk kepentingan bersama, karena ini menyangkut masa depan anak.

"Persoalan ini akan menjadi tanda tanya besar mengapa bisa terjadi dan ada apa kok bisa- bisanya sampai melakukan hal tersebut, sampai - sampai salah satu anak tidak mau sekolah lagi karena trauma akan dunia pendidikan. Keputusan nantinya bisa diambil setelah kita pertemukan semua pihak," pungkasnya. (Renald)

Kategori :