BENTENG, BE - Pemerintah Desa (Pemdes) Pondok Kelapa Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) berharap, agar pembangunan pelapis atau penahan abrasi pada aliran Sungai Lemau segera terealisasi.
Pasalnya, abrasi sungai terus meluas dan dikhawatirkan akan menyebabkan jalan lintas utara menuju Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Mukomuko tersebut bakal terputus.
"Kami berharap penahan abrasi di tepi sungai dapat direalisasikan tahun depan. Jangan sampai, jalan putus baru bertindak," kata Kades Pondok Kelapa, Alamsyah.
Dikatakan Kades, pihaknya telah mengajukan proposal usulan perbaikan ke seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Baik itu ke Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Benteng maupun ke Provinsi Bengkulu agar dapat mendorong supaya perbaikan cepat terealisasi.
"Usulan juga sudah disampaikan ke Balai Wilayah Sungai (BWS) VIII Palembang. Bahkan, saya ikut langsung ke sana,"
tambah Kades.
Dari hasil koordinasi dengan anggota DPRD, Alamsyah menyampaikan, pembangunan pelapis atau penahan pada tepi jalan akan direalisasikan pada tahun 2024. Ia berharap, perwakilan rakyat di tingkat Kabupaten dan Provinsi Bengkulu bisa membantu memantau rencana pembangunan itu agar terlaksana sesuai harapan.
"Apabila tak direalisasikan cepat, kami khawatir dalam kurun waktu 1-2 tahun kedepan jalan nasional lintas utara di Desa
Pondok Kelapa akan terputus. Kondisi saat ini, aliran sungai sudah semakin dekat dan hanya berjarak 1 meter dari tepi jalan nasional," pungkasnya.(135)